Emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menyampaikan pengangkatan Wim Maris sebagai Chief Executive Officer atau CEO perseroan. Perseroan mengangkat Wim Maris untuk menggantikan Elliot J. Dickson.
“Beliau membawa visi yang jelas dan kepemimpinan yang kuat, semangat untuk melayani pelanggan, dan kemampuan eksekusi yang dibutuhkan untuk membangun kepemimpinan pasar kami di lingkungan yang cepat berubah ini,” kata Rudy Ramawy, Presiden Komisaris MPPA, dalam keterangan resmi, Selasa (6/9).
Dia menyampaikan terima kasih kepada CEO sebelumnya yakni Elliot Dickson dan memberikan apresiasi karena berhasil membangun pondasi penting ritel konsumen dan fase awal bisnis omni channel perseroan selama 4 tahun terakhir.
Wim Maris, CEO baru MPPA menyampaikan peluang ritel di Indonesia sangat menarik, terutama dengan kebutuhan, gaya hidup, dan aspirasi pelanggan yang berubah dengan cepat.
“Saya berharap dapat memimpin perusahaan dan bekerja sama dengan tim untuk membangun kepemimpinan pasar MPPA dan mengubah perusahaan menjadi peritel terkemuka di masa depan," katanya.
Perubahan kepemimpinan ini merupakan langkah maju dalam fase pertumbuhan dan transformasi MPPA selanjutnya untuk memantapkan perseroan sebagai peritel terkemuka di masa depan.
Wim Maris sebelumnya merupakan President MPPA, yang membawahi dan mengelola semua divisi komersial Perseroan. Dirinya merupakan warga negara Belgia dengan lebih dari 30 tahun pengalaman komersial dan kepemimpinan dimana 18 tahun berada di bidang ritel.
Dia membawa pengalaman atas komersial dan rantai pasokan yang luas dalam industri ritel makanan dari Ahold Delhaize. Beliau telah bekerja secara internasional dalam berbagai peran eksekutif, termasuk 8 tahun di Indonesia (2009-2017) dengan peran kepemimpinan komersial eksekutif.
Sampai dengan periode semester pertama tahun ini, perusahaan tercatat membukukan kerugian bersih senilai Rp 158,60 miliar dengan kerugian operasional Rp 119,95 miliar. Perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp 3,72 triliun di enam bulan pertama tahun ini. Adapun, total aset perusahaan mencapai Rp 3,94 triliun yang terdiri dari liabilitas Rp 3,51 triliun dan ekuitas Rp 425,77 miliar.