Avian Bidik Penjualan Naik Hingga 15% Meski Dibayangi Risiko Inflasi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Produsen cat PT Avia Avian Tbk (AVIA) membidik pertumbuhan pendapatan hingga 15% di tahun ini kendati menghadapi risiko kenaikan inflasi.
Penulis: Zahwa Madjid
12/9/2022, 15.21 WIB

Emiten produsen cat, PT Avia Avian Tbk (AVIA) berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 3,38 triliun dengan laba bersih Rp 777 miliar pada semester pertama 2022.

Dalam paparan publik Public Expose yang dilaksanakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) (12/9), pada semester pertama 2022 Avian Brands membukukan margin laba kotor sebesar 41,1% atau sekitar Rp 1,39 triliun. Sedangkan untuk margin EBITDA berada di tingkat 27,1% atau setara dengan Rp 917 miliar.

Berdasarkan kinerja per segmen, solusi arsitektur memiliki kontribusi terbesar terhadap penjualan. Total penjualan dari segmen ini  mengalami peningkatan 6,5% dari tahun lalu menjadi Rp 2,8 triliun.

Peningkatan inflasi di Indonesia mempengaruhi pelemahan daya beli konsumen Avian Brands pada semester satu 2022. Hal ini berdampak pada peningkatan harga-harga bahan baku.

“Peningkatan bahan baku sudah lebih dari dua digit semenjak tahun lalu untuk segmen bangunan. Seperti harga cat, semen, keramik dan bahan baku lainnya,” ujar Direktur Operasional dan Pengembangan PT Avia Avian Tbk, Robert Tanoko, dalam paparan publik, Senin (12/9). 

Tingkat inflasi yang diperkirakan cukup tinggi, akan sangat mempengaruhi kondisi industri dan pasar di semester kedua tahun 2022. Kendati demikian, PT Avia Avian Tbk, akan tetap memproyeksikan pertumbuhan penjualan mencapai 10%–15% sampai akhir tahun 2022 ini.

“Sekitar 35% bahan baku masih kami impor. Sehingga pelemahan 5% nilai tukar Rupiah terhadap US$ memberi efek ke cost perusahaan sekitar 0,6% hingga 7%,” kata Kurnia Hadi, Direktur Keuangan PT Avia Avian Tbk.

Untuk kuartal ketiga dan keempat 2022, Avian brands sudah mempersiapkan peluncuran dan pemasaran untuk menambah penguasaan pangsa pasar. 

Reporter: Zahwa Madjid