Perusahaan ritel bahan bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) berencana menambah setidaknya tiga gerai fisik di beberapa kota besar di Indonesia pada 2023. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di tahun mendatang.
Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin mengatakan, perusahaan sedang menyiapkan beberapa gerai baru di beberapa wilayah untuk tahun depan, misalnya di Rungkut, Banjarmasin, Balikpapan, Banten, dan Yogyakarta.
“Pokoknya nanti kami akan membuka minimum tiga gerai tahun depan, dan tiga gerai setiap tahunnya,” kata Kambiyanto Kettin dalam Paparan Publik, Jumat (16/9).
Perusahaan pengelola gerai ritel Depo Bangunan itu juga berencana memperluas bisnis di seluruh daerah yang potensial untuk penjualan bahan bangunan. Beberapa wilayah yang dimaksud antara lain, di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. "Kami akan melanjutkan lagi untuk menyediakan kebutuhan bangunan yang lengkap,” tambahnya.
Pada tahun 2022, Depo Bangunan semula berencana membuka tiga gerai. Namun, pada akhirnya berubah menjadi hanya dua gerai, dengan satu gerai sisanya dialihkan ke tahun depan.
Sampai saat ini, perusahaan telah meresmikan gerai di Pondok Gede, Bekasi pada Februari dan di Medan, Sumatra Utara pada Agustus lalu. Sementara itu, pembukaan gerai di Rungkut, Jawa Timur, ditunda menjadi tahun depan.
"Untuk Capex (belanja modal) tahun ini kami rencanakan sekitar Rp 80 miliar untuk pembukaan di Pondok Gede dan Rungkut, tapi Rungkut akan mundur ke 2023. Sedangkan Medan hanya menggunakan sekitar Rp16 miliar, relatif rendah karena gedung bangunan sudah ada," kata Erwan Irawan Noer, Sekretaris Perusahaan Caturkarda Depo Bangunan.
Manajemen menargetkan, penambahan gerai baru ini dapat mendongkrat pendapatan sepanjang tahun 2022 menjadi sekitar Rp 2,55 triliun hingga Rp 2,6 triliun.
“Target 1,2 triliun di first half (paruh pertama) tercapai dan kami harap full year (setahun penuh) 2022 dengan omzet Rp 2,55 triliun - Rp 2,6 triliun. Margin laba bersih 3,8% dari pendapatan dibandingkan dari tahun lalu dapat tercapai,” sebut Erwan Irawan Noer.
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2022, Depo Bangunan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,2 triliun, atau naik sekitar 4,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, Caturkarda Depo Bangunan berdiri pada 1996 di Kalimalang Jakarta Timur. Hingga saat ini, perseroan telah memiliki 11 cabang yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Bali.
Perseroan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 November 2021. Kini perseroan memiliki 2.720 tenaga kerja, dan sekitar 1.400 tenaga kerja pendukung operasional, dengan total aset Rp 1.715 miliar.