Besok, Blibli Tawarkan Saham Perdana Rp 450, Incar Dana Rp 7,9 T

Blibli.com
Blibli bekerja sama dengan BCA
Penulis: Lavinda
1/11/2022, 09.26 WIB

Perusahaan e-commerce milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga atau Blibli resmi menetapkan harga penawaran umum saham perdana di level Rp 450, atau pada rentang atas harga penawaran awal yang berkisar antara Rp 410 - Rp 460.

Berdasarkan prospektus terkini Blibli, nilai akumulasi penawaran umum saham ditetapkan Rp 7,99 triliun, atau menyusut tipis dari target awal yang maksimal Rp 8,17 triliun. 

Calon emiten yang akan menggunakan kode saham BELI itu menawarkan 17,77 miliar saham perdana dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan tercatat 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Terkait penggunaan dana hasil IPO, perusahaan mengalokasikan Rp 5,5 triliun untuk membayar seluruh saldo utang fasilitas perbankan PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank BTPN Tbk. Sisanya, akan digunakan oleh perusahaan dan entitas anak, PT Global Tiket Network (GTNe) atau Tiket.com, sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perusahaan.

"Ini termasuk kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, biaya pemeliharaan atau beban operasional lain, serta menambah fasilitas pendukung usaha, termasuk pembaruan teknologi," demikian tertulis dalam prospektus yang terbit pada Selasa (1/11).

Terkait komposisi penawaran saham, perseroan telah mengalokasikan 53,03 juta saham atau 0,3% untuk program alokasi saham kepada karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) pada harga penawaran. 

Unicorn Tanah Air itu juga akan melaksanakan Management and Employee Satock Option Plan (MESOP), di mana perusahaan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi maksimal 3,65 miliar saham atau 2,99% dari total modal setelah IPO.

"Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan oleh perusahaan sampai 20 Desember 2024," ujar manajemen Blibli.

Berdasarkan kinerja keuangan sampai dengan periode 30 Juni 2022, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp 6,71 triliun, naik 123,77% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 2,99 triliun. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok Blibli juga meningkat 121,78% menjadi Rp 6,15 triliun dari sebelumnya Rp 2,77 triliun.

Selama enam bulan pertama tahun ini, Blibli masih membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,48 triliun, naik signifikan dari periode semester pertama 2021 yang sebesar Rp 1,18 triliun.

 

Berdasarkan informasi dalam prospektus, jadwal IPO Blibli sedikit bergeser. Berikut jadwal terbaru :
Masa Efektif                                                   31 Oktober 2022
Masa Penawaran Umum                           2-4 November 2022
Tanggal Penjatahan                                     4 November 2022
Distribusi Saham secara Elektronik     7 November 2022
Tanggal Pencatatan Saham di BEI         8 November 2022