BUMN Cina, Silk Road Fund (SRF) China dan Indonesia Investment Authority (INA) mengambil 40% saham di anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yakni PT Kimia Farma Apotek (KFA). Melansir keterbukaan informasi, investasi tersebut sebesar Rp 1,86 triliun atau setara US$ 120 juta.
Hasil dari pelaksanaan rencana transaksi tersebut, akan mengakibatkan kepemilikan KAEF dalam Kimia Farma Apotek terdilusi hingga 60%. Namun, tidak akan mengubah kedudukan perseroan sebagai pemegang saham pengendali.
“Kedudukan perseroan sebagai pengendali KFA tidak akan berubah dan laporan keuangan KFA tetap dikonsolidasikan pada laporan keuangan perseroan,” kata manajemen Kimia Farma, dalam keterangan resmi Selasa (15/11).
Sebelumnya, pada Minggu (13/11) INA dan SRF sudah secara resmi menandatangani conditional share subscription and purchase agreement (CSPA) dengan PT Kimia Farma Apotek.
Adapun, perjanjian ini akan efektif berlaku setelah seluruh kondisi dan prasyarat dapat dipenuhi oleh kedua pihak.
Manajemen Kimia Farma menyampaikan, tujuan dari transaksi tersebut untuk mendukung modal kerja dan ekspansi bisnis.
“Investasi ini akan digunakan perseroan untuk mendukung modal kerja dalam rangka ekspansi dan untuk mendanani ekspansi bisnis strategis KFA. Termasuk memenui kebutuhan modal kerja serta inisiatif untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional,” ujar manajemen.
Tak hanya itu, transaksi tersebut juga akan digunakan KFA untuk mengembangkan aplikasi Kimia Farma Mobile untuk meningkatkan penjualan di jalur digital.
Melansir Dealstreetasia, pada Juli 2022 SRF menandatangani perjanjian dengan Indonesia untuk berinvestasi sekitar US$3 miliar di Indonesia. Terutama di perusahaan yang mempromosikan konektivitas ekonomi antara kedua negara.
INA dan SRF juga akan berpartisipasi dalam rights issue Kimia Farma yang telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham Oktober lalu. Perseroan berencana melepas 25% sahamnya ke publik dalam penerbitan tersebut, dengan target penggalangan dana sekitar Rp 4,5 triliun.