PT Kimia Farma Tbk (KAEF), berencana mengantarkan anak usahanya yang bergerak di bisnis ritel farmasi untuk melakukan aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO.
Kimia Farma kian menggenjot berbagai strategi untuk mengejar perolehan laba Rp 130 miliar di tahun 2023. Hal itu diyakini bisa tercapai apalagi beban usaha terus menurun.
Emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) saat ini berusaha memperbaiki sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu strategi untuk memberi dampak positif bagi kinerja perusahaan.
Kimia Farma menargetkan laba bersih sebesar Rp 130 miliar pada 2023. Angka ini berbanding terbalik dengan capaian tahun lalu yang merugi Rp 170 miliar.
Kimia Farma (KAEF) mempercepat pengembangan bahan baku obat di dalam negeri dengan bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Cina, Sinopharm International.
Emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengklaim dapat menghasilkan kinerja positif pada 2023 pasca kinerja kurang menggembirakan pada 2022 kemarin.
Hampir seluruh lini produk Kimia Farma mencatatkan penurunan penjualan. Hanya lini produk obat over the counter dan kosmetik yang mencatatkan kenaikan.
Kinerja Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi, dikontribusi dari sektor pemerintah melalui penugasan penyediaan vaksin Covid-19, sebesar Rp 26,81 triliun.