Hampir seluruh lini produk Kimia Farma mencatatkan penurunan penjualan. Hanya lini produk obat over the counter dan kosmetik yang mencatatkan kenaikan.
Kinerja Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi, dikontribusi dari sektor pemerintah melalui penugasan penyediaan vaksin Covid-19, sebesar Rp 26,81 triliun.
BUMN klaster kesehatan telah dibentuk. Konsolidasi BUMN ini diciptakan untuk memperkuat ketahanan negara di bidang kesehatan, melalui pengurangan impor bahan baku serta sinergi layanan kesehatan.
Selain merombak pengurus perusahaan, pemegang saham Kimia Farma juga menyetujui pembagian dividen senilai Rp 90,68 miliar. Nilai itu setara 30% dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Holding BUMN Farmasi terdiri dari tiga perusahaan milik negara yakni, PT Bio Farma Tbk sebagai induk perusahaan, sementara PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk sebagai anak usaha.
Tujuh jenis obat Covid-19 tersedia di aplikasi Farma Plus. Obat tersebut, Azithromycin, Favipiravir, Immunoglobulin, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab.