Masa Lock Up Berakhir, Harga Saham GOTO Anjlok 6,79%

Dokumentasi GOTO
Investor ritel memborong saham IPO GoTo melalui aplikasi Ajaib Sekuritas
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
30/11/2022, 15.09 WIB

Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terjerembab hingga 6,79% atau 11 poin ke level Rp 151 pada penutupan penutupan perdagangan, Rabu (30/11) hari ini. Koreksi saham emiten teknologi Tanah Air ini terjadi tepat pada masa berakhirnya masa kunci saham atau periode lock up.

Mengutip data RTI, harga saham melemah 4,32% ke posisi Rp 155 hingga sesi pertama perdagangan. Saham GOTO juga dibuka di zona merah dengan level Rp 159 dari harga penutupan kemarin, Rp 162. Saham GOTO ditransaksikan pada level harga Rp 151 - Rp 170 sepanjang perdagangan saham hari ini.  

Adapun, total frekuensi perdagangan tercatat 65.109 kali dengan volume perdagangan 3,14 miliar saham. Nilai transaksi harian saham tercatat mencapaiRp 493,61 miliar.

Sebelumnya, pada Senin (28/11) lalu, saham GOTO turun mendekati  level auto reject bawah (ARB) dengan pelemahan 5,41% ke level Rp 175 per saham.

Menilik pergerakan saham enam bulan kebelakang, GOTO sudah mengalami penurunan hingga 51,27%. Saat ini, per Oktober 2022 terdapat 1,184 triliun saham emiten teknologi ini yang beredar.

Pada saat melaksanakan IPO April 2022 lalu, GOTO menyebar 40,62 miliar saham dengan harga Rp 338 per lembar. 

Jika dibandingkan, harga saham GOTO sudah menurun 54,1% semenjak perseroan pertama kali melaksanakan IPO.

Harga saham GOTO terus berakhir di zona merah, tertekan sentimen pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.300 karyawan perseroan demi efisiensi. Di sisi lain, sejumlah investor GOTO dikabarkan akan menjual kepemilikan sahamnya terus menjadi sentimen negatif yang menekan harga saham emiten decacorn teknologi ini.

GOTO menerapkan mekanisme kunci saham bagi investor lamanya delapan bulan semenjak penawaran umum perdana saham (IPO) pada 11 April 2022.

Sejumlah korporasi kakap yang tercatat sebagai pemegang saham di GOTO seperti Alibaba, SoftBank, BlackRock, Google, Facebook berpotensi melepas sebagian kepemilikan sahamnya. Sinyal ini juga terendus kala manajemen GOTO menyebut akan ada perubahan komposisi kepemilikan setelah lock-up saham dibuka.

Dari pemberitaan Bloomberg sebelumnya disebutkan, GOTO sedang berdikusi dengan Alibaba dan SoftBank yang disebut akan menjual sahamnya senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun. Bila itu terealisasi, maka jumlah saham beredar GOTO berpotensi membanjiri pasar.

Saat ini, berdasarkan struktur pemegang saham yang berlaku efektif sampai dengan September 2022, kelimanya adalah Andre Soelistyo dengan kepemilikan saham 0,84%, Kevin Bryan Aluwi menggenggam kepemilikan saham 0,77%. CEO Tokopedia, William Tanuwijaya tercatat memiliki 1,77% saham. Lalu, Melissa Siska Juminto menggengam 0,43% saham. Sedangkan, PT Saham Anak Bangsa tercatat memiliki 2,27% saham seri B.

Selain direksi dan co-founder perusahaan, pemegang saham non-SDHSM GoTo terdiri dari sejumlah investor kakap. Misalnya, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir. Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini juga didaulat menjadi Komisaris Utama GoTo. Boy tercatat memiliki 0,09%.

Selanjutnya, Goto Peopleverse Fund tercatat memiliki 9,03% saham. SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd yang memiliki 8,71% sahamm. Kemudian, Taobao China Holding Limited, perusahaan yang sahamnya masih dimiliki Grup Alibaba menguasai sebanyak 8,84% saham GoTo.

Berikutnya, pemegang saham lain-lain dengan kepemilikan kurang dari lima persen, tercatat memiliki 63,04% saham. Pemegang saham publik menguasai 3,43% saham dan sisanya saham treasuri sebanyak 0,87%.

Guna mengantisipasi penurunan harga saham yang lebih dalam, manajemen GOTO dan para pemegang saham pra-IPO menjajaki kemungkinan dilakukannya suatu penawaran sekunder terkoordinasi atas saham perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO.

Penawaran sekunder itu rencananya akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode lock-up atas saham GOTO akhir November ini guna memfasilitasi suatu penjualan yang terstruktur melalui pasar negosiasi. Namun, perseroan menegaskan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham GOTO.

Reporter: Zahwa Madjid