Sunindo Pratama Beri Pinjaman Rp 75 Miliar Dana IPO ke Anak Usaha

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp.
Sebuah kapal berlabuh di sekitar stasiun terapung suplai minyak dan gas lepas pantai di perairan Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/11/2020). SKK Migas menargetkan pada tahun 2030 produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas alam sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD), atau secara total sebesar 3,2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
18/1/2023, 11.52 WIB

Emiten produsen pipa industri minyak dan gas PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) memberikan fasilitas pinjaman kepada anak usahanya, yakni PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) senilai Rp 75 miliar. Dana tersebut dari hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. 

SUNI memberikan pinjaman kepada RTM senilai Rp 75 miliar dengan jangka waktu lima tahun sampai 2027. Bunga dari pinjaman ini sebesar 9% per tahun dari jumlah pinjaman selama 24 bulan sejak tanggal penandatanganan, yakni 13 Januari 2023. 

“Setelah lewat periode 24 bulan tersebut, maka perseroan selaku kreditur dapat melakukan peninjauan kembali dan melakukan penyesuaian atas tingkat suku bunga sebagaimana disebutkan di atas dan akan memberitahukan secara tertulis kepada RTM selaku debitur,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Rabu (18/1).

Pinjaman Rp 75 miliar tersebut akan digunakan oleh RTM untuk melunasi sebagian utang usaha kepada supplier dan memperkuat modal kerja. 

Sebagai informasi, Rainbow Tubulars Manufacture adalah perusahaan yang menjalankan usaha dalam bidang industri pipa dan sambungan pipa dari baja dan besi. Melihat dalam prospektusnya,kepemilikan saham SUNI dalam RTM mencapai 99,96%.

Sedangkan Komisaris Utama SUNI Soe To Tie Lin yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama RTM memegang 1,61 miliar saham SUNI atau setara 64,60%. 

Soe To Tie Lin juga merupakan pemegang saham pengendali SUNI, sehingga secara tidak langsung dia juga menjadi pengendali saham RTM. 

SUNI menyebut pembayaran utang RTM dalam jangka waktu pembayaran pendek diyakini dapat meningkatkan kekuatan tawar menawar RTM terhadap pemasok. Hal ini dapat membuat RTM memperoleh harga beli yang lebih baik.

Pembelian persediaan dilakukan untuk menjaga stok bahan baru dan mengurangi potensi fluktuasi harga bahan baku. Hal ini membuat RTM dan SUNI dapat menjual produk pipa seamless OCTG tubing dengan harga kompetitif dengan imbal hasil yang lebih baik.

Sunindo Pratama mencatatkan saham perdana di BEI pada 9 Januari 2023. SUNI menawarkan sebanyak 600 juta lembar saham atau setara dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran umum Rp 300 per saham. Sehingga perseroan mendapatkan dana segar sebesar Rp 180 miliar. 

Dana hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pembelian sekitar 39,96% saham RTM, anak perusahaan perseroan yang saat ini sebanyak 60% sahamnya dimiliki oleh perseroan.

Kemudian, untuk pelunasan sebagian utang usaha RTM kepada supplier dan modal kerja RTM, serta modal kerja perseroan.

Reporter: Zahwa Madjid