Serap Dana IPO Rp 14 Triliun, Mitratel Siapkan Aksi Korporasi Baru

mitratel.co.id
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
Penulis: Syahrizal Sidik
19/1/2023, 20.10 WIB

Emiten menara telekomunikasi BUMN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), telah merealisasikan penggunaan dana hasil penawaran umum perdaa saham senilai Rp 14,10 triliun sampai dengan akhir Desember 2022 lalu.

Merujuk dokumen yang disampaikan manajemen Mitratel kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (19/1), realisasi penggunaan dana tersebut secara rinci digunakan Rp 2,95 triliun untuk belanja modal organik dari yang direncanakan Rp 7,31 triliun.

Lalu, Rp 9,30 triliun untuk belanja modal anorganik atau sudah terserap sepenuhnya dari rencana awal dan alokasi untuk modal kerja Rp 1,84 triliun.

Alokasi terbesar penggunaan dana IPO MTEL digunakan untuk mengakuisisi menara baru dan fiber optik. Rinciannya, perusahaan melakukan akuisisi 6.088 menara dengan pencapaian sebesar 202,9% dari target dan akuisisi fiber optic sepanjang 6.012 km.

Sebagaimana diketahui, Mitratel melantai perdana di bursa pada 22 November 2021 lalu dan menghimpun dana IPO Rp 18,79 triliun. Dengan demikian, saat ini sisa dana penawaran umum MTEL senilai Rp 4,35 triliun.

Direktur Utama MTEL, Theodorus Ardi Hartoko, mengungkapkan selain melakukan penambahan menara baru, MTEL juga menjalankan program peningkatan rasio penyewaan, memperkuat pembangunan ekosistem bisnis menara dengan menyediakan konektivitas berkapasitas tinggi melalui penggelaran fiber optik dan layanan satelit, serta penyediaan daya kepada operator telekomunikasi.

"Dengan kepemilikan menara yang semakin banyak maka akan semakin mudah bagi operator telekomunikasi untuk menempatkan perangkatnya (kolokasi) di tower kami,” ujar Teddy.

Selain akuisisi menara dan fiber optik, MTEL juga melakukan aksi korporasi berupa share buyback pada periode 2 Juni - 2 September 2022. Upaya pembelian kembali saham dilakukan Perseroan karena melihat tren penurunan harga saham Mitratel pada Mei 2022. 

“MTEL akan terus agresif mencari dan memanfaatkan peluang khususnya dalam melakukan aksi korporasi," ungkap dia. 

Teddy memastikan, pembelian kembali saham MTEL tentunya tidak memengaruhi kondisi keuangan Perseroan karena arus kas dan modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha. Aksi ini juga memberikan fleksibilitas perusahaan dalam mengelola modal jangka panjang.