Emiten menara Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) membukukan perolehan laba bersih Rp 2,01 triliun sepanjang tahun 2023, naik 12,6% secara tahunan.
Sejumlah perusahaan sekuritas memperbarui riset dan rekomendasi untuk PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel setelah masuk dalam jajaran penghuni indeks LQ45.
Dua emiten BUMN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), hingga PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), masuk daftar penghuni baru indeks LQ45 dan mulai berlaku efektif pada 1 Februari 2024.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel menunjuk Yusuf Wibisono sebagai Komisaris Utama, Mira Tayyiba sebagai Komisaris, dan Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akuisisi menara milik PT Gametraco Tunggal dengan nilai Rp 1,75 triliun. Alhasil jumlah tenant atau penyewa MTEL bertambah 1.327.
Perusahaan bisa menawarkan menaranya untuk menangkap dan 'mentransportasikan' sinyal internet yang dikirim dari satelit Starlink hingga bisa diterima oleh pengguna internet.
Mitratel berencana menerbitkan efek bersifat utang atau sukuk yang dilakukan tanpa penawaran umum (EBUS) berupa medium term notes sebesar Rp 550 miliar.
Perusahaan menara telekomunikasi BUMN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel diperkirakan dapat meningkatkan tenansi rasio menjadi 1,61 kali pada tahun depan.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel menjajaki penerbitan surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) dengan potensi nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun.
JP Morgan merevisi naik target harga saham perusahaan menara BUMN, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menjadi Rp 910 hingga Juni 2024 dari sebelumnya Rp 900 per unit.