Bagi Dividen 20%, Teknologi Karya Patok Harga IPO Rp 180 per Saham

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
3/3/2023, 13.08 WIB

PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk menetapkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham sebesar Rp 180 per lembarnya.

Calon emiten yang menggunakan kode TRON ini melepas 750 juta saham atau 25,42% kepada publik. Dengan demikian, perseroan berpeluang meraih dana Rp 135 miliar. Kini perseroan memasuki periode offering hingga 6 Maret 2023 mendatang.

Saham TRON akan dicatatkan di BEI pada Rabu, 8 Maret 2023. Adapun PT Surya Fajar Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek sekaligus penjamin emisi.

Setelah IPO, direksi perseroan berencana untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nilai sebanyak-banyaknya 20% dari laba bersih dimulai dari tahun 2024. Perseroan akan memakai buku untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

Penetapan harga IPO saham Teknologi Karya Digital Nusa berada dalam rentang menengah dari harga penawaran saat masa pembentukan harga atau masa penawaran awal atau bookbuilding yang digelar pada 10-20 Februari 2023.

Berdasarkan prospektus ringkas, perusahaan penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IoT) ini telah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa, 28 Februari 2023. 

“Tanggal penjatahan 6 Maret 2023, tanggal pengembalian uang, tanggal distribusi saham, dan waran seri I secara elektronik pada 7 Maret,” ujar manajemen TRON dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (3/3).

Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 375 juta waran seri I yang menyertai saham baru maksimal 17,05% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.

Setiap pemegang dua saham baru berhak mendapat satu waran. Nantinya setiap satu  waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru TRON.

Harga pelaksanaan waran yakni Rp 250 per saham, sehingga total hasil pelaksanaan waran maksimal sebesar Rp 93,75 miliar. Pelaksanaan waran berlaku 6 bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan, yakni mulai 8 September 2023 hingga 7 Maret 2025.

Selain itu, perseroan juga menggelar Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (Employee Stock Allocation/ESA) melalui penjatahan saham maksimal 5% dari jumlah penerbitan saham baru yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak 37,5 juta saham.

Dalam prospektus, manajemen TRON menyebutkan dana IPO sebesar 30% akan digunakan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan area operasional yang berlokasi di Jawa Barat.

“Perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal dua 2023. Transaksi perluasan area operasional akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal dua 2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal tiga 2023,” tulis manajemen TRON.

Adapun sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, yang terdiri atas biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek teknologi transportasi di berbagai kota di Indonesia.

Selanjutnya untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).

Reporter: Zahwa Madjid