Pendapatan Naik 11%, Moratelindo Raup Laba Rp 579 Miliar di 2022

ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Ilustrasi menara telekomunikasi. Moratelindo membukukan laba bersih Rp 579 miliar sepanjang tahun 2022.
6/3/2023, 11.36 WIB

PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau Moratelindo membukukan laba bersih senilai Rp 579,5 mililar sepanjang tahun 2022. Perolehan laba bersih tersebut hanya naik 0,10% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 578,9 miliar.

Seiring naiknya laba, pendapatan emiten infrastruktur telekomunikasi ini tercatat naik 11,18% menjadi Rp 4,64 triliun dibanding akhir tahun 2021 senilai Rp 4,64 triliun. 

Melansir laporan keuangan perusahaan, naiknya pendapatan Moratelindo dikontribusi dari kontrak dengan pelanggan penyelenggaraan telekomunikasi hingga Rp 3,02 triliun. Perolehan pendapatan tersebut meningkat 27,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,36 triliun.

Rinciannya, pendapatan dari segmen jaringan domestik perseroan tercatat senilai Rp 1,07 triliun hingga akhir 2022. Perolehan tersebut turun 4,31% dibandingkan dengan raihan dari segmen jaringan domestik Rp 1,12 triliun.

Lalu, pendapatan dari segmen internet, Moratelindo mendapatkan perolehan Rp 945,21 miliar, naik 14,44% hingga kuartal IV 2022 dari sebelumnya Rp 811,75 miliar.

Selanjutnya, dari segmen Vsat, Moratelindo mencatatkan pendapatan Rp 629,28 miliar hingga akhir 2022. Pendapatan dari segmen Vsat melesat naik hingga 493,53% dibandingkan dengan periode akhir 2021 yaitu Rp 106,02 miliar.

Di samping itu, perseroan juga memperoleh pendapatan dari non penyelenggaraan telekomunikasi dengan total Rp 1,58 triliun. Namun perolehan tersebut turun 11,6% dari akhir tahun 2021 yaitu Rp 1,79 triliun.

Lalu pendapatan dari proyek konsesi juga turun 8,09% menjadi Rp 1,11 triliun hingga akhir 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,21 triliun.

Moratelindo turut mencatat beban langsung perseroan yaitu Rp 1,89 triliun, naik 15,05% hingga kuartal IV 2022. Dibandingkan dengan kuartal IV 2021, beban langsung perseroan Rp 1,64 triliun. Sementara, beban usaha meningkat 19,93% menjadi Rp 1,19 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelum Rp 993,29 miliar.

Adapun liabilitas Moratelindo menurun 13,25% menjadi Rp 8,68 triliun hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan Desember 2021 yaitu Rp 10 triliun. Sementara, ekuitas meningkat 36,85% menjadi Rp 6,23 triliun dibandingkan dengan periode Desember 2021 Rp 4,55 triliun.

Terakhir aset perusahaan tercatat Rp 14,91 triliun, naik 2,42% hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan periode aset per Desember 2021 yaitu Rp 14,56 triliun.

Untuk diketahui, Kejaksaan Agung sebelumnya menetapkan Direktur Utama Moratelindo, Galumbang Menak sebagai tersangka pada Rabu (4/1) terkait dugaan kasus korupsi proyek penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kasus korupsi yang dilakukan tersangka perihal proyek pembangunan infrastruktur untuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal berupa 4.200 site BTS.

Kejagung juga menetapkan Anang Achmad Latif (AAL) selaku Direktur Utama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Yohan Suryanto (YS) selaku Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020 sebagai tersangka. Saat ini, Galumbang telah mengundurkan diri dari jabatannya. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail