Aktris Cinta Laura Kiehl memborong 30 juta saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA). Pembelian dilakukan dengan harga pelaksanaan Rp 114 per saham.
Sehingga ia harus merogoh kocek senilai Rp 3,42 miliar. Transaksi telah dilakukan pada 6 Maret 2023.
Menyusul pelaksanaan transaksi itu, kini Cinta Laura memiliki 30 juta saham atau 0,47 persen. Pembelian itu merupakan aksi perdananya selama menjabat sebagai komisaris di emiten yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) tersebut. Sebab sebelum ini dirinya sama sekali tidak memiliki saham di OASA.
“Transaksi untuk kepentingan investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung,” kata Corporate Secretary Maharaksa Biru Energi Chandra Devikemalawaty dalam keterbukaan informasi, Jumat (10/3).
Cinta Laura terpilih menjadi Komisaris PT Maharaksa Biru Energi Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS Luar Biasa (RUPLB), di Jakarta, pertengahan tahun lalu.
Cinta Laura ingin masyarakat dapat berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan. “Karena itu, saya sangat happy ketika saya mendapat kesempatan ikut bergabung di PT Maharaksa Biru Energi Tbk. Sangat sesuai dengan passion saya,” kata Cinta.
Dikutip dari website resminya, PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) atau sekarang berubah nama menjadi PT Maharaksa Biru Energi Tbk saat berdiri pada tahun 2006 adalah perusahaan perdagangan umum dan kontraktor.
Kemudian, pada tahun-tahun berikutnya perusahaan itu terus tumbuh dan membangun reputasinya dalam industri telekomunikasi. Selanjutnya pada tahun 2013, perusahaan memperluas layanannya dengan menyediakan layanan terkelola untuk Telco Towers melalui anak perusahaan penuhnya, Telesys Indonesia.
Pada tahun 2016 perusahaan ini melakukan ekspansi bisnis ke sektor minyak dan gas serta energi. Saat ini perusahaan Maharaksa Biru Energi memulai debut barunya dengan menekuni industri hijau atau EBT. Untuk bisnis barunya ini perseroan menyiapkan investasi dengan nilai total Rp 7 triliun.
Ke depan OASA ditargetkan akan menjadi perusahaan yang tidak hanya menjalankan bisnis seperti biasa, tetapi juga akan membuat terobosan dalam hal bisnis yang berkaitan dengan lingkungan. Bisnis yang akan digeluti antara lain, pengolahan dan pengelolaan sampah, biomassa, sekaligus menjalankan peran sebagai kontraktor untuk proyek energi ramah lingkungan. Perseroan menjalankan beberapa sektor bisnis, mulai dari bio-kimia, energi, pengolahan limbah dan sampah, hingga teknologi.
Adapun per 28 Februari 2023, pemegang saham Maharaksa Biru Energi antara lain Bobby Gafur Sulistyo Umar 3,52 miliar lembar alias 55,58 persen, Fersindo Nusa Jaya 398 juta lembar atau 6,2 persen, Maju Sukses 326 juta lembar atau 5,14 persen, dan masyarakat 2,09 miliar lembar atau 33,01 persen.
Terkait kinerja, per September Maharaksa Biru Energi mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 5,04 miliar, padahal di periode yang sama setahun sebelumnya masih membukukan laba bersih senilai Rp 1,04 miliar. Jumlah pendapatan senilai Rp 808,5 juta atau turun 75,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,33 miliar.