Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan logistik, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) atau Graha Trans berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir Maret ini. Grahaprima menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 150 dan melepas sebanyak 378,7 juta saham atau setara 20%.
Dengan demikian, calon emiten yang akan menggunakan kode saham GTRA ini berpotensi mengantongi dana segar Rp 56,8 miliar. Perusahaan memasang harga penawaran awal dalam rentang Rp 100 hingga Rp 150 per saham. Artinya, Graha Trans memasang harga batas atas saat penawaran awal atau bookbuilding.
Berdasarkan laman e-IPO, Graha Trans akan menggunakan 64,80% dana hasil IPO atau sebesar Rp 36,82 miliar untuk belanja modal (capital expenditure/capex) berupa pembelian 38 unit truk.
Sisanya 35,2% untuk modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pengiriman, servis, membeli ban mobil, gaji karyawan, membeli GPS, pembayaran angsuran, dan lain-lain.
Dalam aksi IPO ini, UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Adapun hingga 30 November 2022, Graha Trans membukukan pendapatan bersih Rp 195,3 miliar, tumbuh 40,7% dibandingkan periode sama tahun 2021 sebesar Rp 138,8 miliar. Lalu laba bersih meningkat 42,1% menjadi Rp 13,59 miliar dari Rp 9,56 miliar.
Sebagai informasi, Graha Trans didirikan pada tahun 2005 yang bermula di bidang distribusi fast moving consumer goods di wilayah Jabodetabek. Perusahaan lalu masuk ke bidang transportasi dan logistik pada tahun 2012. Kemudian, PT Grahaprima Suksesmandiri memulai bisnisnya dengan nama Graha Trans.
Berikut jadwal sementara IPO GTRA:
- Tanggal Efektif : 17 Maret 2023
- Masa Penawaran Umum : 21 – 28 Maret 2023
- Tanggal Penjatahan : 28 Maret 2023
- Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 29 Maret 2023
- Tanggal Pencatatan di BEI : 30 Maret 2023