Indomobil Tangani Bisnis Mercedes Benz, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Laporan Tahunan Indomobil 2009
Ilustrasi Indomobil
Penulis: Lona Olavia
1/4/2023, 16.00 WIB

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) resmi ditunjuk oleh Mercedes Benz untuk menangani bisnis Mercedes Benz di Indonesia bersama dengan rekan usahanya Inchcape Motors Private Limited. Perseroan akan menangani bisnis baik dari sisi produksi maupun distribusi. 

Mercedes-Benz atau juga disebut Mercy adalah sebuah perusahaan otomotif asal Jerman yang memproduksi berbagai macam kendaraan seperti mobil, truk, dan bus.

Penunjukan tersebut diawali dengan ditandatanganinya dokumen-dokumen terkait oleh perseroan selaku induk perusahaan dari lndomobil Group, bersama dengan Inchcape sebagai pembeli dan Mercedes Benz  sebagai penjual.

Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro mengatakan, dengan ditunjuknya Indomobil sebagai produsen dan distributor mobil Mercy, hal ini akan meningkatkan potensi bisnis Indomobil. Akan banyak keuntungan yang bisa didapatkan, apalagi Mercy masih menjadi mobil favorit sebagian kalangan yang dikenal loyal terhadap brand tersebut.

“Pelaku pasar pun merespon positif hal ini, di mana pada hari Jumat saham IMAS naik 9,39%. Pasar mengekspektasi dengan aksi korporasi ini akan meningkatkan fundamental IMAS secara berkelanjutan,” katanya kepada Katadata.co.id, Sabtu (1/4).

Target resistance IMAS menurutnya terdekat ada di 1.180, kemudian jika tembus maka bisa ke level 1.255. Namun perlu diperhatikan support di 1.020.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham IMAS ditutup naik 9,39% ke posisi Rp 1.165 per saham dengan nilai transaksi Rp 19,42 miliar. Saham IMAS yang sebelumnya pada sesi I stagnan langsung melonjak merespons rilis keterbukaan informasi IMAS soal Mercedes Benz.

Sementara itu Senior Research Analyst Mirae Asset Robertus Hardy melihat, pertumbuhan penjualan mobil akan sulit untuk menyamai kinerja tahun 2022 yang berhasil tumbuh dengan pesat karena efek low base di 2021.

“Di tahun ini, dengan kenaikan suku bunga yang sudah sangat agresif, dan potensi penurunan penjualan pada masa libur panjang Idul Fitri, akan berpotensi membuat volume penjualan mobil hanya akan tumbuh low single digit. Bahkan ada perkiraan konservatif dari manajemen Astra yang melihat bahwa penjualan mobil akan cenderung flat, sama seperti tahun lalu,” katanya.

Secara khusus mengenai akuisisi 30% Mercedez Indonesia oleh Indomobil, Robertus menilai karena pangsa pasar Mercy yang masih sangat kecil dan porsi kepemilikan Indomobil grup yang juga sangat minimal, maka dia memperkirakan dampaknya tidak akan cukup signifikan untuk dapat mengangkat kinerja Indomobil di tahun ini.

Dalam rilisnya, Jumat (31/3) Presiden Direktur Indomobil Jusak Kertowidjojo mengatakan, perseroan optimistis dengan keterlibatan IMAS sebagai entitas lokal dalam kemitraan dengan pemangku kepentingan otomotif global, Inchcape, akan dapat mengembangkan bisnis Mercedes Benz lebih lanjut. “Serta mendukung pemerintah mengembangkan industri otomotif Indonesia masa depan,” kata Jusak.

Untuk memastikan kelancaran proses, Mercedes Benz akan mendirikan perusahaan dengan kepemilikan Mercedes Benz 100%, untuk mendukung dan memberi arahan kepada partner baru.

Adapun transaksi ini termasuk pengalihan 100% saham Mercedes-Benz AG di Indonesia, dengan Inchcape mengambil 70% saham dan Indomobil mengambil 30%.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), langkah ini dirancang untuk memperkuat posisi Mercedes Benz di Indonesia, serta untuk mengembangkan bisnis lebih jauh dengan melibatkan mitra bisnis otomotif yang berpengalaman. Adapun, pengalihan entitas produksi dan distribusi Mercedes Benz di Indonesia sejalan dengan kebijakan dan peraturan pemerintah yang ada.

Head of Region Overseas Mercedes Benz Cars Matthias Luhrs mengatakan bahwa, semua pekerjaan akan berjalan seperti biasanya, di mana pabrik yang berlokasi di Wanaherang, Bogor akan tetap beroperasi. Begitupun dengan karyawan yang masih akan bekerja meski di bawah kepemilikan baru.

“Kami sedang restrukturisasi bisnis untuk memperkuat posisi kami di Indonesia dan tumbuh lebih jauh, dengan melibatkan pemain internasional yang kuat dan pemain lokal yang kuat dengan Inchcape dan Indomobil,” katanya.