Emiten pertambangan batu bara milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencetak laba bersih tahun berjalan Rp 562,42 miliar di tahun 2022. Jumlah tersebut melesat hingga 2.576% dari perolehan tahun 2021 yang hanya Rp 21,01 miliar.

Adapun total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 570,89 miliar dan dikurangi kepentingan non pengendali Rp 8,47 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di BEI, Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi Michael menyebutkan bahwa laba per saham ikut melonjak tajam dari Rp 3 menjadi Rp 60 per saham pada akhir tahun lalu.

Adapun pendapatan tercatat sebesar Rp 1,51 triliun, naik 277% dari Rp 402,47 miliar. Beban pokok pendapatan Rp 438,60 miliar, naik dari Rp 215,18 miliar. Alhasil laba bruto Rp 1,08 triliun, melonjak dari Rp 187,28 miliar.

Sementara beban penjualan Rp 314,72 miliar, beban umum dan administrasi Rp 32,84 miliar, dan pendapatan operasi lainnya bersih Rp 21,1 miliar. Sehingga laba usaha Rp 754,4 miliar, naikdari 2021 di Rp 52,86 miliar.

Total aset per 31 Desember 2022 sebesar Rp 1,74 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,18 triliun. Lalu liabilitas turun dari Rp 472,72 miliar menjadi Rp 465,86 miliar per akhir Desember 2022.

Sebagai informasi, Petrindo Jaya Kreasi baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Maret 2023. Sebelumnya, CUAN menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan melepas 1,69 miliar saham biasa atau mewakili 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp 220 per unit maka Petrindo Jaya meraup dana segar Rp 371,80 miliar. 

Perolehan dana setelah dikurangi dengan biaya emisi yang terkait dengan Penawaran Umum Perdana Saham akan salurkan kepada PT Tamtama Perkasa, sebesar 39,95% digunakan untuk membangun intermediate stockpile (ISP) dan infrastruktur pendukungnya. Serta 60,05% lainnya akan digunakan sebagai tambahan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pertambangan serta menunjang aktivitas produksi batu bara.

Pada perdagangan Senin (3/4), saham CUAN ditutup di Rp 810 atau melemah 0,61%. Namun sudah melesat 268,18% dari harga IPO. Sementara pada perdagangan Selasa (4/4) saham CUAN berhasil rebound. Pada pukul 10,35 waktu JATS, CUAN tepantau naik 70 poin atau 8,64% ke posisi Rp 880 per saham.

PT Petrindo Jaya Kreasi merupakan perusahaan induk yang menjalankan kegiatan usaha pertambangan mineral dan energi melalui entitas anak perusahaan, dan merupakan perusahaan afiliasi dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT).  

Perseroan memiliki dua konsesi tambang batu bara di Kalimantan yang dikelola oleh entitas anak perusahaan Perusahaan bersama entitas anak akan fokus pada kegiatan usaha pertambangan batu bara termal kalori tinggi sebagai salah satu produsen batu bara termal dari Indonesia dengan kualitas sangat baik.  Dalam menjalankan usahanya, perseroan dan entitas anak didukung dengan bisnis yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area sehingga memiliki kemampuan untuk memasok batu bara termal secara berkelanjutan.