Bank digital Superbank belum berencana melakukan aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) setelah beralih nama dari PT Bank Fama Internasional.
Senior Vice President Business Development Emtek Group, Andya Daniswara mengungkapkan, rencana aksi korporasi IPO memang sebelumnya pernah mengemuka saat perusahaan masih dikendalikan pemegang saham lama.
"Rencana IPO dari pemegang saham yang lama, mereka [Bank Fama] sudah sempat merencanakan proses IPO, tapi dari sisi kami, itu kami tahan dulu. Karena kita tidak fokusnya ke sana, sekarang fokus ke produk dan awareness," kata Andya Daniswara, di Jakarta, Rabu (5/4).
Selain itu, untuk melakukan aksi IPO, kata dia, Grup Emtek harus mendiskusikan lebih lanjut dengan Grab dan Singtel selaku pemegang saham.
Grup Emtek tercatat memiliki 39,24% sahamnya di Superbank. Kemudian, Grab melalui AS-DB Holdings Pte Ltd tercatat mengantongi 8,06% saham dan Singtel Alpha Investment Pte Ltd sebesar 21,48%.
Pada kesempatan yang sama, Chief Business Officer Superbank, Iwan Sukiwan menuturkan, secara industri, perbankan di Indonesia terus mencatatkan tren pertumbuhan. Dari sekitar kebutuhan pendanaan di industri, bank digital, baru menyalurkan pendanaan sekitar Rp 50 triliun.
Untuk itu, Superbank akan menyasar nasabah di segmen pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan nasabah underbanked.
Dirinya menjelaskan, perusahaan fokus menyasar UMKM lantaran sampai dengan tahun 2021, hampir 63 juta masyarakat di Indonesia merupakan pegiat UMKM dan 72% sudah mengakses ponsel pintar.
"UMKM memiliki kontribusi 60% terhadap GDP dan CAGR ekonomi digital diperkirakan tumbuh 18%," kata Iwan.
Sedangkan, untuk nasabah underbank, Indonesia memiliki populasi underbanked terbesar di Asia Tenggara. Di sisi lain, Superbank juga memiliki kekuataan ekosistem Grab dan Emtek seperti para mitra pengemudi, merchant dan agen Grab hingga lini bisnis digital dan media milik Grup Emtek dan Singtel.
"Superbank akan fokus pada kehidupan sehari-hari customer, harapan kita semua layanan perbankan kita bisa dilakukan di ekosistem kita, itu yang akan menjadi pembeda," ujarnya.