Calon emiten teknologi PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) menetapkan harga penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Rp 78 per saham. Harga penawaran awal (bookbuilding) ada di rentang Rp 75-80 per Saham
Perseroan akan menawarkan 430,20 juta atau 30% saham biasa dengan nominal Rp 10 setiap saham. Masa penawaran umum akan berlangsung pada 12-14 April 2023. Maka dari itu, perseroan akan meraup dana segar Rp 33,55 miliar.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi digital penyedia solusi sistem informasi berbasis internet of things (IoT) ini, selain menerbitkan saham biasa, juga menerbitkan waran seri I sebanyak 286,80 juta waran atau setara 28,57% dari total jumlah saham ditempatkan dengan rasio 3:1. MENN belum merilis harga waran, serta dana yang kemungkinan diraih dalam prospektusnya.
MENN berencana menggunakan Rp 1,68 miliar dari dana IPO untuk pembayaran sebagian utang pokok pihak ketiga kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kemudian sekitar Rp 12,40 miliar digunakan untuk belanja modal atau capex dengan rincian Rp 10,34 miliar untuk pembelian dan pengadaan IoT device dan Rp 2,06 miliar untuk pengembangan software.
Selanjutnya sekitar Rp 2 miliar digunakan untuk penyewaan gedung untuk penambahan cabang dan service point center baru yang berlokasi di empat kota besar.
Sementara sisanya digunakan untuk modal kerja atau opex. Sementara dana yang diraih dari penawaran waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk opex. Antara lain untuk marketing digital, media promosi dan kegiatan peningkatan sales marketing, pembelian inventory berupa perangkat IoT device. Kemudian penambahan SDM, biaya penyelenggaraan pelatihan karyawan, serta peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM.
Pada pelaksanaan IPO, MENN menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Menn Teknologi Indonesia telah berdiri sejak tahun 2014 dan memulai bisnis di bidang fleet management solutions.