PT Trimegah Sekuritas memprediksi emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan masuk indeks Morgan Stanley Capital atau MSCI Indonesia yang berlaku efektif mulai 1 Juni 2023. Penyebabnya karena saham GOTO dinilai memiliki kapitalisasi pasar atau market cap dan likuiditas yang sesuai kriteria MSCI.
Adapun pengumuman peninjauan konstituen MSCI akan dilakukan pada 11 Mei 2023. Kemudian perubahan komposisi penghuni indeks itu akan berlaku mulai 1 Juni 2023.
Berdasarkan risetnya, Trimegah Sekuritas menjelaskan ada dua kriteria penting anggota indeks MSCI, yakni free float adjusted market cap (FFMC) dan likuiditas. Di mana meliputi average daily trading value (ADTV) hingga frekuensi.
FFMC GoTo sangat besar, yakni mencapai US$ 5,5 miliar. Sedangkan ADTV mencapai Rp 469 miliar per hari per 28 Februari 2023.
“Kami juga mengecek annualized traded value ratio (ATVR) GOTO yang memenuhi kriteria likuiditas MSCI,” tulis Head of Research Trimegah Sekuritas Willinoy Sitorus dan Analis Trimegah Sekuritas Richardson Raymond dalam risetnya, dikutip Rabu (26/4).
Sementara itu, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diprediksi Trimegah Sekuritas akan keluar dari MSCI Indonesia. Karena FFMC Vale berada dibawah ketentuan US$ 1 miliar, yaitu US$ 917 juta.
Trimegah juga mengatakan dalam risetnya bahwa pihaknya tidak melihat ada saham perusahaan yang baru menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham akan masuk indeks ini, seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Trimegah Bangun Persada (NCKL).
Sebab kedua saham tersebut tidak bisa memenuhi FFMC ketentuan khusus untuk perusahaan yang baru menggelar IPO atau sekitar US$ 905 juta.
Trimegah mengatakan, pasar sudah memasukkan berita tidak masuknya GOTO ke MSCI pada Februari lalu. Adapun belakangan ini, saham GOTO terus mengalami tekanan jual besar.
“Potensi capital inflow ke saham GOTO bisa menjadi pintu masuk saham ini. Tetapi ini juga bisa digunakan investor untuk mengurangi kepemilikan saham GOTO,” tulis risetnya.
Maka dari itu Trimegah menilai masuknya GOTO ke MSCI bukan katalis kuat untuk penguatan harga saham teknologi ini.
“Pergerakan saham GOTO ke depan akan lebih ditentukan oleh perbaikan kinerja fundamental, terutama terkait rencana percepatan meraih profitabilitas,” kata Willinoy dan Richardson.
Pada Januari lalu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa indeks mayor global seperti MSCI dan FTSE, terkait kesetaraan papan ekonomi baru dengan papan utama yang sudah ada di bursa saat ini.
"Peluang perusahaan tersebut untuk masuk dalam indeks mayor, sama dengan perusahaan tercatat lain. Sepanjang memenuhi ketentuan untuk masing-masing indeks mayor tersebut," kata Nyoman.