Direktur Utama dan Komisaris BEBS Kompak Mundur

Berkah Beton Sadaya (BEBS)
Pabrik Berkah Beton. Perusahaan mengumumkan pengunduran diri sejumlah komisaris dan direksi.
Penulis: Syahrizal Sidik
31/5/2023, 11.22 WIB

Sejumlah komisaris dan direksi emiten konstruksi PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS) mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri tersebut telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Jumat, 26 Mei 2023 di Subang, Jawa Barat.

Rapat tersebut membahas lima agenda, salah satunya mengenai perubahan pengurus. Komisaris Utama BEBS, Herdis Sudana beserta komisaris independen, Kemas Najiburrahman Awali mengundurkan diri dari jabatannya.

Rapat juga menyetujui pengunduran diri Direktur Utama BEBS Hasan Muldhani, direktur perseroan yakni Hasan Muldhani, Pio Hizkia Wehantouw, Iwan Supriyanto dan Binaidi.

Dengan demikian, berikut susunan pengurus perseroan terbaru:

Komisaris Utama: Asep Sulaeman Sabanda
Komisaris: Soewarso
Komisaris Independen: Shaleh Muhammad Al Jufri

Direktur Utama: Syed Zaid bin Ali Al Hadad
Direktur: Iyan Sopiyan
Direktur: Madya Yuni Santosa

Sebagaimana diketahui, pergerakan saham BEBS belakangan menjadi sorotan setelah bergerak tidak wajar pada perdagangan Jumat (26/5) lalu. Sahamnya tiba-tiba melesat 9,68% pada sesi pra penutupan perdagangan Jumat (26/5) pekan lalu. Padahal, seharian saham BEBS bergerak di zona merah.

Nilai transaksinya juga hanya mencapai Rp 22,37 juta dengan frekuensi sebanyak 34 kali dengan volume 76 ribu. Selama sebulan perdagangan terakhir, saham BEBS tertekan 46,55%. Sedangkan, bila dilihat sejak awal tahun, sahamnya anjlok 57,03%.

Otoritas bursa turut merespons fenomena pergerakan saham yang tiba-tiba ARA ini. Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan resminya mengungkapkan, berkenaan dengan fenomena pembentukan harga satu efek tertentu pada sesi pra penutupan di JATS, BEI sedang melakukan tindak lanjut berupa penelaahan dan analisis untuk mengidentifikasi hal tersebut.

"Tindak lanjut ini merupakan upaya BEI untuk menjaga perdagangan Efek di Bursa agar dapat tetap berjalan dengan teratur, wajar, dan efisien," kata Aji Sadono, Senin (29/5).

Untuk diketahui, perusahaan ini dikendalikan oleh PT Berkah Global Investama dengan kepemilikan 33,16%. Sebanyak 55,21% pemegang sahamnya adalah investor publik.

Investor lainnya adalah pemegang saham individu dengan kepemilikan kurang dari 5% antara lain Sugiawarti Lucky 4,98%, Soewarso 1,36%, Haji Herdis Sudana 1,11%, Shierly Dyanne Wijaya 0,44%, Heri Santoso 0,16%. Sedangkan, PT Cipta Ihya Nusantara menguasai 2,22% dan PT Berkah Multi Beton 1,36%.

Sejak pertama kali melantai di bursa pada 10 Maret 2021 dan menghimpun dana Rp 200 miliar, perusahaan ini beberapa kali masuk dalam emiten yang sahamnya bergerak di luar kewajaran atau unusual market activity (UMA) dan pernah disuspensi bursa.

Berkah Beton terakhir kali mempublikasikan laporan keuangannya pada 31 Maret 2023 dengan meraup laba bersih Rp 45,03 miliar dan membukukan pendapatan Rp 188,58 miliar.

Pada perdagangan Rabu ini, harga sahamnya menyentuh auto reject bawah (ARB) dengan pelemahan 6,76%. Adapun, nilai kapitalisasi pasarnya anjlok menjadi Rp 12,42 triliun.