BEI Pantau Transaksi Saham Berkah Beton Sedaya Usai Bergerak Tak Wajar

Syahrizal Sidik
29 Mei 2023, 15:21
BEI Pantau Transaksi Saham Berkah Beton Sedaya Usai Bergerak Tak Wajar
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
BEI mencermati saham Berkah Beton Sedaya usai bergerak tak wajar dalam sesi penutupan perdagangan Jumat pekan lalu.

Saham emiten konstruksi PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS) menjadi perhatian pelaku pasar setelah tiba-tiba menyentuh naik 9,68% pada sesi pra penutupan perdagangan Jumat (26/5) pekan lalu. Padahal, seharian saham BEBS bergerak di zona merah.

Nilai transaksinya juga hanya mencapai Rp 22,37 juta dengan frekuensi sebanyak 34 kali dengan volume 76 ribu. Selama sebulan perdagangan terakhir, saham BEBS tertekan 46,55%. Sedangkan, bila dilihat sejak awal tahun, sahamnya anjlok 57,03%.

Otoritas bursa turut merespons fenomena pergerakan saham yang tiba-tiba ARA ini. Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam keterangan resminya mengungkapkan, berkenaan dengan fenomena pembentukan harga satu efek tertentu pada sesi pra penutupan di JATS, BEI sedang melakukan tindak lanjut berupa penelaahan dan analisis untuk mengidentifikasi hal tersebut.

"Tindak lanjut ini merupakan upaya BEI untuk menjaga perdagangan Efek di Bursa agar dapat tetap berjalan dengan teratur, wajar, dan efisien," kata Aji Sadono, Senin (29/5).

Pengamat pasar modal dan juga pendiri Avere Investama, Teguh Hidayat, juga menyoroti adanya kejanggalan dalam transaksi saham Berkah Beton Sedaya. Menurut Teguh, seharusnya saham BEBS bisa mengalami kenaikan jika perusahaan sekuritas mengeksekusi semua permintaan pembelian (offer) saham yang masuk dari investor.

Namun, hingga perdagangan usai, tidak terdapat permintaan beli dari investor, yang ada hanyalah antrean investor menjual saham BEBS. "Artinya tidak usah pakai modal miliaran, saham tidak jelas juga bisa digoreng sampai ARA (auto reject atas) setiap hari," tulisnya di akun Twitter.

Lantas, siapakah BEBS? Berdasarkan komposisi pemegang sahamnya sampai dengan 30 April 2023, perusahaan ini dikendalikan oleh PT Berkah Global Investama dengan kepemilikan 33,16%. Sebanyak 55,21% pemegang sahamnya adalah investor publik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...