PT Aneka Tambang Tbk atau Antam akan membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2022 atau sekitar Rp 79,5 per saham. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan hari ini, Kamis (15/6).
Adapun pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp 1,9 triliun atau 50% dari keseluruhan laba tahun 2022 sebagai dividen.
Sebagai informasi, emiten bersandi ANTM itu membukukan laba bersih Rp 3,8 triliun pada 2022. Angka itu tumbuh 105% dibanding tahun sebelumnya, sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir.
Sepanjang 2022 penjualan bersih emiten pertambangan logam pelat merah ini juga naik 19% secara tahunan menjadi Rp 45,9 triliun. Di mana sekitar 80% berasal dari penjualan domestik, sedangkan dari penjualan ekspor 20%.
Adapun produk emas menjadi kontributor terbesar, dengan nilai penjualan Rp 31,6 triliun atau 69% dari total penjualan Antam.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Elisabeth RT Siahaan mengatakan, untuk sisa laba yang ditahan akan digunakan oleh perusahaan untuk perkuatan modal. Ia menjelaskan jika sewaktu-waktu perseroan membutuhkan dana tambahan untuk proyek selanjutnya maka ANTM sudah mempunyai modal yang cukup.
“Sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan untuk raising fund on going project, maka kita sudah mempunyai kekuatan modal yang cukup,” ujar Elisabeth dalam paparan publik, Kamis (15/6).
Hingga sesi pertama perdagangan Kamis (15/6), saham ANTM terkoreksi 0,5% atau 10 poin menjadi Rp 2.020 per saham. Volume perdagangan mencapai 23,1 juta dengan nilai transaksi Rp 46,9 miliar dan frekuensi sebanyak 3.457 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 48,5 triliun