Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) belum menggunakan kucuran dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Data itu tercatat hingga 30 Juni 2023.
Padahal perusahaan induk yang bergerak di sektor pertambangan mineral dan energi tersebut sudah melantai di BEI pada 8 Maret 2023. Saat itu perusahaan melepaskan sebanyak-banyaknya 1,69 miliar saham baru atau mewakili 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Melansir keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (17/7) CUAN menginformasikan dana hasil penawaran umum senilai Rp 363,93 miliar. Jumlah tersebut sudah dikurangi dari biaya penawaran umum Rp 7,86 miliar dari nilai total Rp 371,8 miliar.
Perusahaan menyebut dana hasil penawaran disimpan dalam bentuk giro di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Artinya perusahaan belum menggunakan dana IPO seperti recana perseroan dalam prospektusnya.
Dalam prospektus, dana perolehan dari IPO akan digunakan untuk anak usaha PT Tamtama Perkasa (TP) sebagai modal kerja dan belanja modal yaitu termasuk untuk pembangunan intermediate stockpile (ISP) dan pembelian infrastruktur pendukungnya. Hal itu seiring dengan meningkatnya produksi batu bara.
Rincinya TP akan menggunakan dana tersebut sekitar 39,95% untuk belanja modal perusahaan anak, yaitu untuk pembangunan ISP dan pembelian infrastruktur pendukungnya.
Adapun perusahaan akan menggunakan Rp 145,3 miliar untuk pembangunan ISP di Desa Mengkatip, Kecamatan Dusun Hilir, Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Namun hingga kini perusahaan belum merealisasikan penggunaan dana untuk ISP.
Lalu sekitar 60,05% akan digunakan sebagai tambahan modal kerja TP untuk mendukung aktivitas yang termasuk tetapi tidak terbatas pada pembayaran kontraktor tambang, pembayaran vendor dan supplier atas pembelian bahan bakar, pemeliharaan dan perbaikan jalan angkut batu bara. Serta aktivitas-aktivitas lainnya yang dapat mendukung kegiatan operasional pertambangan dan menunjang aktivitas produksi batu bara.