Jajaran Bos BNI Borong 1,5 Juta Saham BBNI di Rp 9.037 per Lembar

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kedua kiri) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati (kedua kanan), Direktur Finance Novita Widya Anggraini (kanan), dan Direktur Risk Management David Pirzada (kiri) usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022 BNI di Jakarta, Rabu (15/3/2023). BNI menyetujui pembagian dividen sebesar 40 persen atau senilai total Rp7,32 triliun, nilai tersebut naik 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp2,72 triliun.
Penulis: Lona Olavia
20/8/2023, 13.00 WIB

Para petinggi atau bos PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI memborong 1,5 juta saham bank dengan kode emiten BBNI itu di harga pelaksanaan Rp 9.037 per lembar. Nilai akumulasinya mencapai Rp 13,2 miliar.

Seluruh direksi dan dua komisaris BNI terlibat dalam transaksi yang serentak dilakukan pada Senin, 14 Agustus 2023. Kecuali, Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Agus Dermawan Wintarto Martowardojo, Wakil Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Pradjoto, Komisaris Independen Asmawi Syam, Komisaris Independen Sigit Widyawan, Komisaris Independen Septian Hario Seto, Komisaris Independen Iman Sugema, Komisaris Independen Erwin Rijanto Slamet, dan Komisaris Robertus Billitea.

Berikut direksi dan komisaris yang tercatat membeli saham BBNI:

  • Direktur Utama Royke Tumilaar membeli 158.134 saham senilai Rp 1,4 miliar.
  • Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati membeli 142.321 saham senilai Rp 1,3 miliar.
  • Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
  • Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
  • Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
  • Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
  • Direktur Finance Novita Widya Anggraini membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
  • Direktur Human Capital & Compliance Mucharom membeli 44.928 saham senilai Rp 406 juta.
  • Direktur Network & Services Ronny Venir membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
  • Direktur Retail Banking Putrama Wahju Setyawan membeli 44.928 saham senilai Rp 406 juta.
  • Direktur Risk Management David Pirzada membeli 134.415 saham senilai Rp 1,2 miliar.
  • Direktur Technology & Operations Toto Prasetio membeli 44.928 saham senilai Rp 406 juta.
  • Komisaris Fadlansyah Lubis membeli 21.742 saham senilai Rp 196,5 juta.
  • Komisaris Susyanto membeli 64.480 saham senilai Rp 582,7 juta.

“Perubahan kepemilikan saham anggota direksi dan anggota dewan komisaris non independen tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum,” kata Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Minggu (20/8).

Dapat disampaikan pula bahwa tidak terdapat transaksi pembelian kembali saham (buyback) yang dilakukan perseroan pada hari perubahan kepemilikan saham direksi dan anggota dewan komisaris non independen tersebut.

 

Pembelian tersebut dilakukan jelang rencana aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2. Perusahaan akan meminta restu pemegang saham dalam RUPS 19 September 2023 mendatang.

Pada perdagangan Jumat (18/8) saham BBNI ditutup melemah 50 poin atau 0,55% ke posisi Rp 9.050 per lembar. Secara year to date saham BBNI melemah 175 poin atau 1,90%. Adapun saham BBNI pada perdagangan year to date masuk sebagai salah satu saham yang paling banyak diburu asing dengan akumulasi Rp 925,6 miliar.  

Sampai dengan akhir Juni 2023, komposisi pemegang saham BNI adalah 60,0% Pemerintah Negara Republik Indonesia, 26,1% investor institusi asing, 9,1% investor institusi domestik, dan 4,8% investor ritel.