Emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), mengumumkan pengunduran diri pucuk pimpinan perusahaan. Keduanya ialah Nestor Maris selaku wakil presiden direktur dan Kyu Tae Park selaku direktur MPPA.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima, Mirtha, manajemen menerima surat pengunduran diri dari keduanya pada 29 Agustus 2023. Hanya saja, kedua petinggi perusahan tersebut tidak menjelaskan lebih rinci mengenai alasan pengunduran dirinya.
"Selanjutnya, perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengubah dan atau menetapkan susunan anggota direksi dan dewan komisaris perseroan, termasuk komisaris independen," kata Mirtha, dalam pengumumannya, Selasa (29/8).
Mirtha menegaskan, tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha MPPA.
Sampai dengan periode semester pertama tahun ini, Matahari Putra Prima tercatat membukukan kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 145,38 miliar, turun 8,3% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 158,60 miliar.
Penurunan kerugian perusahaan yang mengelola Hypermart ini membuat nilai rugi per saham dasar Matahari Putra Prima juga turun menjadi minus Rp 17 setiap saham dari tahun sebelumnya minus Rp 19 per saham.
Pada enam bulan pertama tahun ini, perusahaan mengantongi penjualan bersih Rp 3,70 triliun, relatif sama dengan tahun sebelumnya Rp 3,71 triliun.
Namun, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 3,07 triliun dibanding periode sama di tahun sebelumnya Rp 3,04 triliun. Alhasil, laba bruto MPPA juga turun dari sebelumnya Rp 674,20 miliar menjadi Rp 628,94 miliar.
Pada perdgangan Selasa ini, harga saham MPPA terpantau diperdagangkan di kisaran Rp 92 sampai Rp 94 setiap sahamnya. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 1,22 triliun.