PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) meyakini mampu mencapai laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA positif pada kuartal empat 2023. Salah satu strategi Bukalapak untuk meraih target itu yaitu dengan berfokus kepada bisnis inti.

Head of Investor Relation PT Bukalapak.com Tbk Carl Reading mengatakan, Bukalapak tidak melakukan perluasan bisnis secara berlebihan ke lini-lini yang bukan menjadi bisnis inti.

"Kami selalu fokus kepada bisnis inti," kata Carl dalam paparan publik secara virtual, Jumat (13/10).

Selain itu, Carl membeberkan jika persaingan lini bisnis seperti mitra platform online to online (O2O) menurun dibandingkan sebelumnya. Menurutnya, Bukalapak mendapat manfaat dari berkurangnya persaingan di lini mitra O2O selama enam hingga sembilan minggu terakhir.

"Perusahaan selalu mencari area tambahan yang dirasa dapat menghasilkan laba atas ekuitas yang baik," katanya.

Adapun BUKA meraih penjualan dan pendapatan usaha Rp 2,18 triliun pada semester satu 2023, meningkat 28,9% dibanding semester satu tahun lalu.

Namun pada paruh pertama 2023 Bukalapak membukukan rugi yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 389,27 miliar, anjlok jauh dari posisi tahun lalu.

Sebelumnya pada semester satu 2022 Bukalapak sempat membukukan laba Rp 8,59 triliun. Namun angka fantastis ini berasal dari laba investasi mereka yang sudah dan belum terealisasi di PT Allo Bank Tbk (BBHI).

Berikut kinerja Bukalapak semester satu 2023:

  • Nilai pemrosesan total baik layanan marketplace maupun mitra warung naik 13% dari Rp 36,5 triliun menjadi Rp 41,1 triliun
  • Pendapatan bersih tumbuh 28,9% secara tahunan menjadi Rp 2,18 triliun.
  • Bisnis marketplace naik dari Rp 648,23 miliar menjadi Rp 1,13 triliun
  • Bisnis online to offline tumbuh dari Rp 969,35 miliar menjadi Rp 1,03 triliun
  • Bisnis pengadaan barang turun dari Rp 73,57 miliar menjadi Rp 10,17 miliar
  • Beban pokok pendapatan naik 40% dari Rp 1,16 triliun menjadi Rp 1,63 triliun
  • Rugi usaha Rp 701,21 miliar, turun jauh dibandingkan semester satu 2022 yang mencatatkan untung Rp 8,60 triliun
  • Total aset perusahaan kisaran Rp 27,10 triliun turun tipis dibandingkan akhir Desember Rp 27,40 triliun
  • Ekuitas perusahaan sedikit turun dari Rp 26,49 triliun pada akhir Desember menjadi Rp 26,27 triliun
  • Liabilitas turun dari Rp 907,92 miliar akhir tahun lalu menjadi Rp 825,20 miliar
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail