PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) beberkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerja positif di saat suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang masih tinggi. Bank Mandiri akan menjaga likuiditas dengan meningkatkan dana murah dari tabungan dan giro.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, perusahaan akan fokus untuk meningkatkan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA). Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, rasio CASA per September 2023 berada di level 73,7%.
Peningkatan rasio CASA merupakan strategi Bank Mandiri untuk menjawab tantangan kondisi likuiditas yang ketat akan terus terjadi di 2024. Bahkan, bank pelat merah ini memproyeksikan bunga tinggi The Fed akan bertahan sampai tahun depan.
"Rasio CASA yang tinggi ini menjadi salah satu respons yang relevan bagi Bank Mandiri untuk menjaga cost of fund di level yang cukup rendah," kata Sigit, dalam paparan virtual, Senin (27/11). Sigit menyebut jika pendorong utama untuk peningkatan rasio CASA adalah digitalisasi dan transaksi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, upaya transformasi digital Bank Mandiri juga telah membuahkan hasil yang positif. Bank Mandiri sebagai salah satu bank dengan kapitalisasi pasar besar atau big caps, juga telah meluncurkan tiga layanan digital terbaru.
Ketiga layanan tersebut adalah aplikasi wirausaha yang memudahkan nasabah pebisnis yaitu Livin’ Merchant, tampilan baru dari Livin’ Sukha, dan fitur terbaru Kopra by Mandiri bertajuk Kopra Beyond Borders. Adapun Kopra Beyond Borders ditujukan untuk memudahkan nasabah wholesale dalam bertransaksi di luar negeri.
"Langkah transformasi bisnis ini kami lakukan agar Bank Mandiri dapat terus memberikan nilai lebih bagi nasabah di seluruh segmen dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat," kata Ahmad Siddik.
Dalam catatannya, nilai transaksi nasabah melalui Livin’ by Mandiri berhasil menembus Rp 2.600 triliun pada sepuluh bulan pertama 2023. Nilai transaksi ini melesat 36% secara tahunan, selaras dengan kebutuhan transaksi finansial nasabah.
Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah mengelola Rp 13.950 triliun transaksi hingga September 2023. Angka ini tumbuh 1,3 kali lipat sejak layanan tersebut dirilis pada Oktober 2021.