⁠Low Tuck Kwong Lepas Seluruh Kepemilkan Saham VOKS, UOB Kay Hian Juga

Low Tuck Kwong melepas seluruh saham di PT Voksel Electric Tbk (VOKS). Dengan demikian, orang terkaya nomor dua di Indonesia tersebut kini tak lagi tercatat sebagai pemegang saham di perusahaan kabel listrik, telekomunikasi, dan serat optik tersebut.

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek Voksel Electric per 31 Desember 2023, yang dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/1), kepemilikan pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) tersebut tercatat 0% dari sebelumnya 7,93%.

Tak hanya Low Tuck Kwong, UOB Kay Hian Pte Ltd di Voksel Electric juga hilang sama sekali dari sebelumnya yang mencapai 9,46%. Bahkan aksi tersebut juga serempak dilakukan oleh Linda Lius dari 4,57% dan Hardi Sasmita dari 4,9% menjadi 0%. Sedangkan David Lius berkurang menjadi 0,01% dari 4,82%.

Sementara SWCC Corporation tetap memegang 10,02% saham VOKS. SWCC merupakan perusahaan kabel terkemuka di Jepang.

Pelepasan saham VOKS tersebut seiring langkah holding investasi dan perdagangan berbasis di Hong Kong itu yang mengambil alih 42,97% saham VOKS senilai Rp 403,5 miliar.

Hengtong memborong saham VOKS pada harga Rp 226 per saham. Transaksi terjadi pada 22 Desember 2023. Sebelumnya, Hengtong melalui DBS Vickers (Hong Kong) Ltd A/C Client telah memiliki 1,25 miliar atau setara 30,08% saham VOKS.

Hengtong bukanlah investor baru bagi VOKS. Hengtong telah menjadi pemegang saham VOKS sejak 2015, dan kini mengendalikan sebanyak 30,08% saham VOKS. Artinya, jika transaksi akuisisi saham terbaru selesai dilaksanakan, maka Hengtong akan mengendalikan 73,05% saham VOKS.

Selanjutnya, Hengtong akan menggelar penawaran tender wajib saham VOKS.

Adapun Hengtong Optic Electric adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Shanghai. Perusahaan didirikan pada 1993 yang menyediakan solusi terintegrasi jaringan telekomunikasi dan energi, termasuk jaringan kabel optik, kabel tembaga, transmisi daya, serta teknik kabel kelautan.