Emiten perkebunan dan pengolahan sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), memperoleh kontrak pengadaan biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) senilai Rp 1,65 triliun dari PT Pertamina Patra Niaga.
Direktur Keuangan JARR, Temmy Iskandar mengatakan kedua pihak menyepakati penandatanganan kontrak tersebut pada 11 Januari 2024.
“Nilai kontrak tersebut untuk pengadaan FAME periode Januari hingga Desember 2024,” kata Temmy, dikutip dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin (15/1).
Temmy mengungkapkan, tidak terdapat dampak material terhadap operasional hingga kondisi keuangan dari perjanjian itu. Selain itu, JARR, perusahaan yang dimiliki oleh pengusaha Andi Syamsudiin Arsyad alias Haji Isam asal Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan PT Pertamina Patra Niaga tidak memiliki hubungana afiliasi.
Sebagaimana diketahui, perusahaan emiliki total izin Hak Guna Usaha (HGU) seluas 17.020,26 Ha, serta memiliki satu unit pabrik biodiesel dan pabrik minyak goreng yang telah beroperasi sejak 2023. Sedangkan, total luas lahan HGU JAL saat ini seluas 10,916,46 Ha.
Perusahaan baru-baru ini sudah merampungkan merger dengan PT Jhonli Agro Lestari (JAL) yang salah satu tujuannya selain meningkatkan skala ekonomis juga untuk menggenjot produksi biodiesel.
Emiten dengan kode saham JARR ini pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia pada 4 Agustus 2022 lalu dengan meraih dana hasil penawaran umum Rp 366,89 miliar dengan melepas 1,22 miliar saham baru.
Sampai dengan periode September 2023, perusahaan tercatat mengantongi pendapatan Rp 3,10 triliun dengan laba bersih Rp 47,63 miliar dan laba operasional Rp 94,29 miliar.
Perusahaan ini dikendalikan oleh PT Eshan Agro Sentosa dengan kepemilikan 86,64%, PT Sinar Bintang Mulia 0,07%, PT Jhonlin Agro Mandiri 0,05%, Indra Irawan tak sampai 0,01% hingga kepemilikan saham publik 13,24%.
Pada awal pekan ini, Senin (15/1), harga saham JARR mengalami kenaikan 1,72% ke posisi Rp 236 per lembar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 2,18 triliun.