Perusahaan telekomunikasi milik Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan 171,45 miliar saham biasa seri D dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Melansir prospektus perusahaan, Smartfren memasang harga penawaran Rp 50 per saham sehingga perusahaan berpotensi meraup dana segar Rp 8,57 triliun.
Smartfren berencana menggunakan sekitar Rp 5,48 triliun atau 64% dari dana hasil rights issue untuk membayar utang dan bunga pinjaman perseroan. "Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan maupun entitas anak," kata manajemen perusahaan dalam keterangan resminya, Rabu (24/1).
Saham baru yang berasal dari pelaksanaan HMETD adalah merupakan saham yang berasal dari portepel dan akan dicatatkan di BEI. Saham hasil rights issue tersebut dapat diperdagangkan di dalam maupun di luar BEI selama periode perdagangan HMETD, yakni 18 Maret sampai 22 Maret 2024.
Jadwal recording date pada 14 Maret 2024 pukul 15:00 WIB. Investor yang mengikuti rights issue harus mengajukan formulir pembelian saham. Adapun pencatatan saham baru hasil pelaksanaan rights issue akan dilakukan mulai 18 Maret 2024. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD yakni 22 Maret 2024.
Manajemen juga menjelaskan bahwa setiap pemegang 178 saham lama FREN yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham (DPS), akan mendapatkan 75 HMETD. "Satu HMETD akan memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru," ujar manajemen FREN.