PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) tengah berproses mengakuisisi saham PT Bank Commonwealth atau Commonwealth Indonesia. Rencananya akuisisi tersebut akan rampung pada 1 Mei 2024 mendatang.
Berdasarkan pospektus, akuisisi tersebut telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Januari 2024. Sementara OCBC NISP akan mengakuisisi sebanyak 4,31 juta saham milik Commonwealth Indonesia dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh di OCBC.
Dengan demikian, emiten yang terafiliasi Lo Kheng Hong itu bakal memiliki 100% saham dan menjadi pemegang saham pengendali Commonwealth Indonesia.
Sebelumnya, saham Commonwealth Indonesia dikendalikan oleh Commonwealth Bank of Autralia (CBA) yang memiliki porsi saham 99%. Kemudian sisanya PT Murni Galaxy sebanyak 0,36%, PT Giga Galaxy memegang 0,36%, PT Samudra Anugrah Megah 0,10%, PT Ramadewan Winooko memiliki 0,06%, PT Prima Rukun Langgeng 0,06%, dan PT Finkom Surya Putra sebanyak 0,04% saham.
Direktur Bank OCBC NISP, Hartati menyampaikan estimasi nilai rencana transaksi tersebut yakni Rp 2,2 triliun dari dana internal OCBC.
“Nilai tersebut akan bergantung pada penyesuaian yang wajar dengan ketentuan di dalam perjanjian,” kata Hartati dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (25/1).
Tak hanya itu, Hartati mengatakan tujuan transaksi tersebut demi mendukung program arsitektur dan konsolidasi perbankan di Indonesia. Kemudian OCBC NISP juga akan mendukung pengembangan usaha.
Dengan demikian, setelah mendapatkan persetujuan dari OJK, OCBC NISP berencana menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mendapatkan persetujuan mengenai rencana akuisisi. RUPS dijadwalkan akan diadakan pada 18 Maret 2024.