PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,1 triliun. Laba PWON di 2023 mengalami peningkatan 36,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,53 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan laba, pendapatan perseroan naik 3,55% menjadi Rp 6,2 triliun sepanjang 2023. Jika dibandingkan dengan perolehan pendapatan pada tahun sebelumnya yakni Rp 5,98 triliun.
Menelisik dari laporan keuangan Pakuwon Jati, raihan pendapatan ditopang dari pendapatan sewa ruangan sebesar Rp 1,85 triliun, dari sebelumnya yakni Rp 1,54 triliun. Lalu perusahaan juga diuntungkan dari pendapatan hotel yang sepanjang tahun 2023 memperoleh Rp 1,17 triliun dari tahun lalu Rp 857,71 miliar.
Perusahaan juga memperoleh pendapatan darri jasa pemeliharaan Rp 831,39 miliar sepanjang 2023. Lalu pendapatan dari penjualan kondolminium dan kantor Rp 801,77 miliar dan penjualan tanah dan bangunan Rp 729,48 miliar.
Beban pokok pendapatan Pakuwon Jati hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp 2,79 triliun. Sebelumnya beban pokok pendapatan perseroan tercatat Rp 2,76 triliun. Beban terbanyak berasal dari beban gedung sebesar Rp 1,36 triliun. Sementara beban pegawai Rp 185,71 miliar dan jumlah beban operasional hotel Rp 675,91 miliar.
Selanjutnya beban penjualan Pakuwon Jati sepanjang 2023 tercatat Rp 223,89 miliar. Dibandingkan periode tahun ssebelumnya sebesar Rp 197,08 miliar. Kemudian untuk beban umum dan administrasi, Pakuwon Jati mencatatkan Rp 516,5 miliar, sebelumny yakni Rp 419,68 miliar. Adapun beban keuangan sebesar Rp 358,33 miliar dari sebelumnya Rp 339,32 miliar.
Hingga Desember 2023, ekuitas Pakuwon Jati sebesar Rp 22,79 triliun jika dibandingkan Desember 2022 yakni Rp 20,21 triliun. Sementara liabilitas Pakuwon Jati hingga akhir tahun tercatat Rp 9,91 triliun dibandingkan sebelum Rp 9,88 triliun. Aset Pakuwon Jati sepanjang 2023 senilai Rp 32,71 triliun, jika dibandingkan 2022 yakni Rp 30,6 triliun.