PT Pelindo Jasa Maritim melaporkan capaian kinerja sepanjang 2023 dengan raihan laba bersih sebesar Rp 647 miliar. Jumlah ini tercatat 128,38% melampaui target yang ditetapkan melalui Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Direktur Utama Pelindo Jasa Maritim Arief Prabowo mengatakan, raihan laba bersih tersebut dapat dicapai berkat torehan pendapatan usaha yang mencapai 104,98% dari target.
Kinerja yang apik ini berhasil dicapai berkat dua lini bisnis Pelindo Jasa Maritim, yakni layanan penundaan yang terealisasi 150,7% dari target. Kemudian, layanan dan listrik dan fuel surcharge yang masing-masing mencatatkan realisasi 103,16% dari target anggaran.
“Kami berharap dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui peran Perusahaan sebagai penyedia jasa di sektor kemaritiman khususnya dari segi layanan kapal, layanan peralatan pelabuhan, serta jasa-jasa utilitas, yang semuanya diharapkan dapat menjaga kinerja pelabuhan di Indonesia," kata Arief dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (7/7).
Sepanjang 2023, lini usaha pemanduan kapal anak usaha PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo ini, tercatat menembus 625.012 gerakan, atau meningkat 4,04% secara tahunan atau year-on-year (YoY). Sementara, lini usaha penundaan kapal meningkat 30,58% secara YoY, atau tercapai sebesar 4,97 Miliar Gt-Jam.
Adapun, lini usaha distribusi BBM meningkat 25,61% YoY dan juga melampaui target RKAP 2023, yakni mencapai 101,98% atau sebanyak 49.686 KL. Demikian juga dengan kinerja lini distribusi gas yang mencapai 103,53% dari RKAP 2023 atau 49,86% YoY, dengan capaian 13.188.848 MMBTU.
Untuk kinerja air bersih, Pelindo Jasa Maritim mendistribusikan 893.883 ton sepanjang tahun lalu atau naik 15,98 % dari tahun sebelumnya. Lalu, layanan listrik mencapai 177.961.668 KWh atau 12,88% meningkat secara YoY.
Kinerja peralatan juga menunjukkan performa yang positif, dimana availabilitas atau kesiapan peralatan meningkat 0,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Arief menjelaskan, pencapaian yang ditorehkan perusahaan menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan, antara lain dukungan teknologi terbaru Phinnisi.
"Ini merupakan platform sistem operasi layanan kapal end-to-end, yang menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan tujuan national logistic ecosystem atau NLE, telah berhasil memberikan dampak signifikan terhadap industri pelayaran dan logistik, efisiensi biaya dan waktu pelayanan yang signifikan," ujarnya.
Sebagai informasi, Pelindo Jasa Maritim adalah sub holding Pelindo yang dibentuk pada 1 Oktober 2021 pasca integrasi Pelindo I-IV. Perusahaan ini memiliki lima klaster bisnis, antara lain jasa layanan marine, jasa peralatan pelabuhan, jasa galangan, pengerukan, dan jasa utilitas kepelabuhan.