PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatat peningkatan pendapatan kontrak baru yang signifikan hingga Juli 2024, dengan total perolehan mencapai Rp 1,21 triliun, naik 31% secara Year-on-Year (YoY). Kontribusi terbesar datang dari sektor pemerintah, yang mencakup 76,44% dari total kontrak baru.
Proyek-proyek strategis yang berhasil didapatkan WEGE, seperti pembangunan Gedung InaTEWS BMKG senilai Rp 168,5 miliar, pengembangan Gedung Substation dan Jaringan Listrik PT Bio Farma senilai Rp 55,4 miliar, dan pembangunan Gedung Pusat Onkologi Kementerian Kesehatan senilai Rp 248,4 miliar, menjadi motor penggerak utama peningkatan pendapatan ini.
"Pertumbuhan 31% secara tahunan yang berhasil dicapai menjadi bukti bahwa strategi kami untuk berfokus pada proyek-proyek berkualitas, baik di sektor pemerintah, BUMN, maupun swasta, berjalan dengan baik.," kata Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita dalam paparan Public Expose, Jumat (30/8/2024).
Sektor modular juga menunjukkan kinerja positif dengan 11 proyek modular yang berhasil diraih, senilai total Rp 490,8 miliar. Hingga saat ini, total order book WEGE mencapai Rp 8,67 triliun, termasuk carry-over proyek sebelumnya senilai Rp 7,46 triliun.
Proyek-proyek ini mencakup berbagai jenis pembangunan, mulai dari fasilitas publik, perumahan, hingga gedung komersial dan perkantoran. Keberhasilan ini menegaskan posisi WEGE sebagai salah satu pemain utama di sektor konstruksi Indonesia yang terus tumbuh dan berinovasi.
WEGE Catatkan Laba Bersih Rp18,61 Miliar pada Kuartal II-2024
WEGE mengumumkan hasil kinerja keuangan konsolidasian positif untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2024 (unaudited). WEGE mencatatkan pertumbuhan yang positif pada Laba Bersih sebesar Rp18,61 miliar, naik 318,67% (QoQ) dari kuartal I-2024 sebesar Rp 4,44 miliar atau naik 5,99% (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut ditopang oleh kenaikan pada Laba Ventura Bersama dari proyek KSO WEGE.
WEGE juga mencatatkan Pendapatan sebesar Rp 1,38 triliun yang berasal dari segmen pendapatan konstruksi Rp1,26 triliun, pendapatan industri Rp90,33 miliar dan pendapatan konsesi Rp 32,52 miliar, dengan pencapaian Laba Bruto sebesar Rp 104,65 miliar atau Gross Profit Margin 7,58% mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 6,97%.
Segmen Konstruksi menjadi kontribusi utama pendapatan WEGE, sementara segmen Industri Modular dan Konsesi juga memberikan kontribusi positif. Revenue Stream ini mencerminkan salah satu strategi perusahaan yang telah berjalan dengan baik untuk mencapai sasaran pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.
Pada periode 30 Juni 2024, WEGE mencatatkan total Aset sebesar Rp5,06 triliun, total Ekuitas sebesar Rp2,57 triliun, dengan total Liabilitas yang mengalami penurunan 17,31% dari total Liabilitas di tahun 2023.
Penurunan total Liabilitas tersebut berasal dari adanya penurunan Liabilitas Jangka Pendek pada Utang Usaha WEGE sebesar 35,08%. Sehingga kinerja rasio keuangan WEGE yang ditunjukan dari Debt to Equity Ratio (DER) mengalami penurunan menjadi 0,96x, Gearing Ratio 0,09x, dan Current Ratio 216,05%. Kinerja diatas dapat menunjukan fundamental likuiditas WEGE yang sehat.
“Pencapaian kinerja WEGE yang positif merupakan bentuk komitmen kami terhadap stakeholders maupun shareholders”, ujar Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita.
Melalui langkah -Langkah strategis yang dilakukan Perusahaan yaitu selektif terhadap pemilihan pelanggan yang memenuhi kriteria bankable, skema pembayaran monthly progress dan terdapat down payment sehingga cash flow dan working capital berjalan dengan sehat, selain itu perusahaan akan memperkuat pengembangan dan optimalisasi bisnis Modular sebagai bagian dari backward strategy Perusahaan guna menopang kinerja.