Wika Beton (WTON) Kntongi Kontrak Baru Rp 4,99 Triliun hingga Oktober 2024

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/Spt.
PT Wijaya Karya Beton Tbk atau WIKA Beton (WTON) mencapai target omzet kontrak baru sebesar 81% atau senilai dengan Rp 4,99 triliun hingga Oktober 2024.
21/11/2024, 15.55 WIB

Anak usaha emiten konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yakni PT Wijaya Karya Beton Tbk atau WIKA Beton (WTON) mencapai target omzet kontrak baru sebesar 81% atau senilai dengan Rp 4,99 triliun hingga Oktober 2024.

Sekretaris Perusahaan WIKA Beton, Yushadi, mengungkapkan bahwa kontribusi terbesar terhadap kinerja perusahaan berasal dari proyek di sektor infrastruktur, yang menyumbang hingga 71,55%. Selanjutnya, proyek di sektor industri berkontribusi sebesar 13,87%, diikuti sektor kelistrikan 7,12%, sektor properti 6,71%, energi 0,49%, dan tambang 0,26%. 

Adapun dari segi segmentasi pelanggan, mayoritas kontrak baru diperoleh dari pelanggan swasta dengan porsi 79,26%. Selanjutnya, kontrak dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain menyumbang 17,97%. Sementara afiliasi Wijaya Karya memberikan kontribusi sebesar 1,18%.

“Lalu perusahaan induk WIKA menyumbang 1,17% dan pemerintah sebesar 0,42%,” tulis Yushadi dalam keterangan resmi, Kamis (21/11). 

Targetkan Kontrak Baru Rp 7,48 Triliun di 2024  

Sejalan dengan hal itu, WIKA Beton juga optimistis bisa mengantongi omzet kontrak baru sebesar Rp 7,48 triliun hingga akhir 2024 ini. 

Direktur Keuangan, HC, & Manajemen Risiko WIKA Beton, Syailendra Ogan mengatakan sejumlah proyek yang disasar untuk mencapai target tersebut, melalui pembangunan jalan tol, Ibu Kota Negara (IKN), infrastruktur pabrik swasta, bendungan, pelabuhan, gedung perkantoran, proyek perkeretaapian LRT dan MRT, serta lainnya.  

Demi menunjang pencapaian tersebut, tahun ini WTON mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 230,17 miliar. Tahun ini, WIKA Beton memiliki bekal kontrak carry over sebesar Rp 4 triliun untuk mengisi perolehan penjualan sepanjang periode Pemilu berlangsung. WIKA Beton juga secara proaktif mencari perolehan proyek non-APBN seperti dari sektor swasta, BUMN, serta pasar luar negeri.   

“Strategi ini diharapkan dapat menunjang kinerja maksimal perseroan, dengan tetap berkomitmen kuat pada standar kualitas dan mutu serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya.

Apabila melihat kinerja perusahaan hingga September 2024, WIKA Beton meraup pendapatan usaha sebesar Rp 3,39 triliun, meningkat 13,64% secara year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,98 triliun. Pendapatan ini didominasi oleh segmen beton, termasuk beton pracetak dan beton segar (readymix), yang berkontribusi sebesar 88,12%. 

Sementara itu, segmen jasa menyumbang 11,84%, dan segmen material berkontribusi 0,04%. Pada periode yang sama, laba bersih perusahaan tumbuh 19% menjadi Rp 33,03 miliar, dibandingkan laba bersih pada tahun sebelumnya.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila