PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam memberi sinyal akan mengakuisisi tambang emas. General Manager Antam, Abdul Bari, menyatakan bahwa perusahaan yang tergabung dalam holding MIND ID milik BUMN ini berencana untuk melakukan eksplorasi dan akuisisi tambang, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Hingga saat ini, Antam telah mempelajari berbagai prospek terkait akuisisi tambang emas domestik. Namun, perusahaan belum dapat membocorkan wilayah tambang mana yang akan diakuisisi.
“Wilayahnya nggak bisa kita sampaikan dulu, daerah Indonesia lah. Ketika namanya aksi korporasi itu enggak bisa kita sampaikan semua,” kata Abdul dalam Minerba Expo 2024 bertajuk Minerba, Menggerakkan Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/11).
Sebelumnya Antam juga telah melakukan aksi korporasi dengan PT Freeport Indonesia. Antam resmi membeli 30 ton emas dari pabrik milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 195,7 triliun. Hal tersebut demi dorong hilirisasi dan industrialisasi tambang berbasis sumber daya alam yang merupakan 17 program prioritas dari pemerintah.
Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), Hendi Prio Santoso, sinergi kedua perusahaan tersebut berdampak pada penghematan devisa negara. Hal itu karena negara tidak perlu impor bahan baku logam mulianya Antam. Dengan begitu, rakyat Indonesia dapat menikmati hasil sumber daya alam sendiri dari bahan baku hingga hasil jadinya.
"Dari bahan baku sampai ke bahan jadinya yang berbentuk mulai dari setengah gram bahkan sampai satu kilogram," kata Hendi saat penandatanganan jual beli emas batangan antara PT Freeport Indonesia dan ANTM di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/11).
Tak hanya itu, menurutnya hal tersebut merupakan bukti dari hasil program hilirisasi yang digencarkan pemerintah. Hendi menilai sebagai holding BUMN, MIND ID, bakal mendorong sinergi antar anak usaha dan akan menjadi contoh dalam mendorong hilirisasi tambang.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengatakan sinergi ini merupakan kolaborasi antara anak usaha di bawah MIND ID. Ia menilai Freeport Indonesia memproduksi emas yang diserap oleh Antam sebagai pemasok kebutuhan industri.
Ia juga menyebut kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, mengingat sebelumnya Antam harus mengimpor emas senilai hingga US$ 12 miliar atau Rp 188,46 triliun (kurs: 15.705 per dolar AS).
“Tentu dengan adanya supply Freeport Indonesia yang tadinya kita impor berarti devisanya gak perlu keluar,” kata Yuliot dalam acara Sinergi Indonesia Emas bertajuk “Hilirisasi dan Industrialisasi Meningkatkan Nilai Tambah di Dalam Negeri,” di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/11).