Perusahaan logistik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pos Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi holding logistik pelat merah. Hal itu melalui aksi korporasi yang akan tuntas tahun depan.
Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan akan mengakuisisi atau merger dengan perusahaan logistik darat. Faizal menjelaskan bahwa pada tahap awal, Pos Indonesia akan fokus pada integrasi dan penjajakan dengan anak dan cucu perusahaan BUMN.
Tahap berikutnya, pihaknya akan melibatkan aksi korporasi seperti merger atau akuisisi. Saat ini, prosesnya menentukan entitas yang akan terlibat dalam konsolidasi logistik darat.
Pos Indonesia nantinya akan menjadi induk dari konsolidasi perusahaan-perusahaan logistik BUMN, yang ditargetkan akan tuntas pada tahun 2026. Seiring dengan hal itu, perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat posisi sebagai perusahaan pelat merah yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Paling cepat tahun depan mudah-mudahan, pada saatnya nanti Kementerian BUMN yang akan mengumumkan,” ucap Faizal dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/1).
Lebih lanjut, ia mengatakan aksi korporasi tersebut merupakan penugasan dari pemegang saham perusahaan, yaitu Kementerian BUMN. Adapun salah satu tugas yang diamanatkan kepada Pos Indonesia adalah mengintegrasikan seluruh anak perusahaan BUMN di bidang logistik.
Saat ini, terdapat 37 anak perusahaan BUMN logistik yang masih berukuran kecil. Dengan mengintegrasikan semua anak perusahaan BUMN ini dalam satu koordinasi di bawah Pos Indonesia, kata Faizal, biaya logistik BUMN dapat berkurang.
“Kalau ongkos logistik BUMN turun, maka produk BUMN menjadi lebih kompetitif,” tambahnya.
Rencana IPO
PT Pos Indonesia merespons ihwal mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faizal mengatakan hingga saat ini untuk melantai di BEI melalui Ipo belum ada arahan dari pemegang saham. Ia menyebut terkait rencana IPO Pos Indonesia perlu arahan dari pemegang saham.
“Sampai hari ini belum ada arahan pemegang saham, jadi kami tidak menyiapkan apa-apa untuk IPO,” kata Faizal kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/1).
Meskipun begitu, Faizal mengungkapkan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang logistik ini tentunya menyiapkan fundamental perusahaan. Ia juga mengatakan akan terus menjaga performa agar ketika pemerintah BUMN meminta untuk IPO, perusahaan sudah siap
“Jadi suatu saat pemegang saham bilang IPO kita siap. Makanya kita jaga terus performansi kita,” ungkapnya.