Corona Meluas, BI Pangkas Lagi Bunga Acuan 0,25% & Pertumbuhan Ekonomi

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur melalui streaming video pada Kamis (19/2).
Penulis: Agustiyanti
19/3/2020, 14.27 WIB

Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level 4,5%. Pemangkasan suku bunga acuan dilakukan guna menjaga stabilitas ekonomi di tengah pandemi virus corona

Suku bunga fasilitas simpanan alias deposit facility juga dipotong 0,25% menjadi 3,75% dan bunga pinjaman atau lending facility turun 0,25% menjadi  5,25%.

"Berdasarkan asesmen terhadap perekonomian global, makro, stabilitas keuangan, dan berbagai aspek, rapat dewan gubernur BI pada 19-20 Februari memutuskan untuk menurunkan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,5%," kata Gubernur BI Perry Wrjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/3).

Perry juga menegaskan kebijakan BI akan tetap akomodatif dengan perkiraan inflasi yang terkendali dalam menjaga perekonomian. Pihaknya menyadari penyebaran Covid-19 yang cepat di luar Tiongkok menekan pasar keuangan global. Saat ini virus corona sudah menyebar ke 195 negara tak hanya di Asia, tapi Eropa dan AS.

"Ini menekan pasar keuangan global dan menekan berbagai mata uang, termasuk rupiah, serta pembalikan arus modal asing," kata dia. 

(Baca: Kurs Dolar AS di Lima Bank Besar Tembus Rp 16 Ribu)

Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan hanya mencapai 2,5%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 3%. Namun, ekonomi global pada 2021 diperkirakan akan membaik dan tumbuh 2,7% setelah berakhirnya pandemi corona. 

"BI merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari proyeksi awal 5% hingga 5,4% menjadi 4,2% hingga 4,6%," kata Perry. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria