KATADATA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2015 lebih baik dibandingkan dua kuartal sebelumnya pada tahun ini. Bahkan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV nanti diperkirakan bakal lebih tinggi lagi dengan ditopang paket kebijakan ekonomi dan meningkatnya penyerapan belanja pemerintah. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution pesimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal mencapai target.
Badan Pusat Statistik mencatat, ekonomi pada kuartal III-2015 secara tahunan (year on year) tumbuh 4,73 persen. Angkanya meningkat dibandingkan kuartal I dan II, yang tumbuh masing-masing 4,72 persen dan 4,67 persen. Pencapaian tersebut lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia (BI), yaitu ekonomi kuartal III-2015 tumbuh sebesar 4,85 persen.
(Baca: Di Bawah Perkiraan, Ekonomi Kuartal III Cuma Tumbuh 4,73 Persen)
Menurut Darmin, pertumbuhan ekonomi kuartal III belum ditopang sepenuhnya oleh peningkatan belanja pemerintah. “Sampai akhir September, realisasi anggaran pemerintah belum cepat, belum drastis. Makanya belum naik (pertumbuhan ekonomi kuartal III),” katanya di Jakarta, Kamis (5/11).
Selain itu, per akhir September lalu, pemerintah baru merilis dua paket kebijakan ekonomi yang menjadi andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga sulit melaju cepat karena penurunan harga komoditas yang merupakan andalan utama ekspor Indonesia. “Kalau itu bergabung semuanya, ada perbaikan sedikit. Bertambah jadi 4,73 persen (pertumbuhan ekonomi)," katanya.
Memasuki kuartal IV-2015, Darmin memperkirakan, penyerapan belanja pemerintah akan lebih cepat dan besar dibandingkan sembilan bulan pertama tahun ini. Enam paket kebijakan ekonomi yang sudah dirilis sejak bulan September hingga awal November ini juga dapat memacu investasi di kuartal terakhir tahun ini. Alhasil, ekonomi kuartal IV bisa tumbuh lebih tinggi lagi.
Meski begitu, Darmin pesimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa sampai 5 persen. “Kayaknya susah dan tidak sampai (5 persen),” imbuhnya. Taksirannya, pertumbuhan ekonomi tahun 2015 cuma sekitar 4,8 persen.
Taksiran Darmin tersebut lebih rendah dari perkiraan Bank Indonesia dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Pada Agustus lalu, BI merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 5-5,4 persen menjadi 4,7 persen hingga 5,1 persen. Belum lama ini, Gubernur BI Agus Martowardojo meramal, pertumbuhan ekonomi 2015 menuju titik tengah target BI yaitu 4,9 persen.
Sedangkan Bambang pernah menaksir pertumbuhan ekonomi 2015 mencapai 4,9 persen sampai 5 persen. Adapun, target pertumbuhan ekonomi tahun ini dalam APBN Perubahan 2015 sebesar 5,7 persen.
Sebelumnya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun ini 4,7 persen, dari taksiran awalnya sebesar 5,2 persen. Sedangkan Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 4,8 persen-5,2 persen dari proyeksi awal sebesar 5,5 persen.