KATADATA ? Kemarahan Presiden Joko Widodo saat meninjau Pelabuhan Tanjung Priok berbuntut panjang. Gara-gara insiden tersebut, posisi Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dikabarkan bakal terpental dari kabinet.
Seperti ramai diberitakan, Jokowi sempat gusar ketika menemukan kenyataan bahwa proses bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Priok masih 5,5 hari. Padahal, pemerintah mematok target sudah harus lebih cepat yaitu hingga 4,7 hari. ?Kalau sulit (mengurangi waktu bongkar muat), bisa Dirjennya, pelaku atau menterinya saya copot,? ujar Jokowi kepada media massa saat itu.
Menurut Direktur Utama PT Pelindo II R.J. Lino, yang memberikan laporan langsung ke Presiden, salah satu persoalan yang membuat target penurunan dwelling time itu tidak tercapai, yaitu sarana layanan satu atap yang disiapkan manajemen Pelindo tidak termanfaatkan. Ruang itu, seperti terekam dalam gambar yang diambil oleh fotografer Katadata Arief Kamaluddin, tampak sepi melompong.
Persoalan inilah yang sempat dibicarakan juga dalam pertemuan Presiden dengan 11 ekonom di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/6) lalu. Jokowi sempat menumpahkan kekecewaannya terhadap kinerja sejumlah menteri. ?Salah satu yang Presiden ceritakan adalah tentang peristiwa di Tanjung Priok. Beliau kecewa soal dwelling time,? kata ekonom, Poltak Hotradero.
Presiden, Poltak menambahkan, ingin memiliki menteri yang memahami persoalan, tahu apa yang ingin dikerjakan, bisa mengarahkan orang-orangnya di lapangan, serta kredibel di mata pasar. Pernyataan inilah yang kemudian secara spontan ditanggapi ekonom UGM Tony Prasetiantono dengan menyebut nama Sri Mulyani. ?Padahal Presiden tidak pernah menyebut soal reshuffle. Kami (11 ekonom) juga tahu diri tidak ingin memberikan kesan mendorong pergantian sejumlah menteri,? tandas Poltak.
Yang jelas, menurut sumber Katadata, pos Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman masuk dalam agenda perombakan kabinet. Menteri Indroyono kabarnya akan digantikan oleh Sofyan Djalil, yang kini menempati posisi Menko Perekonomian. Sedangkan siapa yang akan menggantikan Jonan, masih belum diketahui.
Jonan belum bisa dimintai tanggapannya perihal kabar tersebut. Sedangkan Hadi M. Djuraid, Staf Khusus Menteri Perhubungan, mengaku belum mengetahui rencana pergantian menteri yang menyeret nama Jonan. Hadi malah menyatakan, proses bongkar muat yang masih lama di Pelabuhan Priok merupakan urusan Menko Kemaritiman. ?Kemenhub itu hanya mengurusi kapal datang dan kapal keluar,? ujarnya. Meski begitu, dia mengaku tidak tahu siapa pejabat yang dimarahi oleh Presiden Jokowi.
Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh konfirmasi dari Indroyono. Pesan yang dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp tidak berbalas.