Reformasi Investasi dan Perdagangan RI, Bank Dunia Beri Utang Rp 11 T

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ilustrasi. Bank Dunia berharap pendanaan sebesar US$ 800 juta atau setara Rp 11 triliun memberikan dorongan yang tepat untuk pemulihan ekonomi pascapandemi,
16/6/2021, 15.12 WIB

Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar US$ 800 juta atau setara Rp 11 triliun untuk mendukung reformasi kebijakan investasi dan perdagangan Indonesia. Pendanaan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan transformasi ekonomi Tanah Air. 

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sedang menjalankan program reformasi besar untuk menarik investasi dan meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia. Reformasi ini berpotensi mendukung transformasi ekonomi untuk beralih dari sektor komoditas kepada sektor dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

"Ini akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi pascapandemi," ujar Kahkonen di Washington,Selasa (15/6).

Pembiayaan untuk dukungan kebijakan pembangunan (Development Policy Operation/DPO) ini disusun berdasarkan dua pilar. Pertama, untuk meningkatkan investasi dengan membuka lebih banyak sektor bagi investasi swastaa, menambah tenaga profesional berketerampilan tinggi di pasar tenaga kerja, serta mendorong investasi swasta pada energi terbarukan.

Kedua, mendukung reformasi kebijakan perdagangan untuk mendorong daya saing dan pemulihan ekonomi. Ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan harga komoditas pangan pokok maupun bahan baku serta memfasilitasi akses kepada input manufaktur.

Kahkonen menilai, peningkatan investasi juga akan membutuhkan pengelolaan lingkungan secara saksama. Bank Dunia akan bekerja sama dengan mitra pembangunan lainnya untuk mendukung pemerintah memperkuat upaya pengelolaan lingkungan hidup pada semua sektor.

DPO bertujuan untuk mendukung reformasi besar di bidang perdagangan dan investasi Indonesia, sejalan dengan hubungan kerja sama yang sudah berjalan lama antara Grup Bank Dunia (WBG) dengan Pemerintah Indonesia. Kegiatan ini diselaraskan secara penuh dengan Kerangka Kerja Kemitraan Negara (Country Partnership Framework/CPF) yang belum lama ini diadopsi oleh WBG.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria