Luhut Ungkap Faktor di Balik Tingginya Angka Kematian Covid-19

Menko Marves
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendengarkan masukan dari ahli epidemiologi dalam pertemuan secara virtual pada Kamis (4/2).
Penulis: Agustiyanti
25/7/2021, 09.57 WIB

Angka kematian harian akibat Covid-19 terus melonjak meski jumlah kasus baru mulai melandai. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang memimpin PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, angka kematian yang meningkat antara lain disebabkan kapasitas rumah sakit yang sudah penuh.

"Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor, yaitu kapasitas RS yang penuh, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, dan meninggal karena tidak terpantau saat isolasi mandiri di rumah," kata Luhut dalam keterangan resmi, Minggu (25/7).

Hal ini disampaikan Luhut saat Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Langkah Intervensi untuk Penurunan Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Jawa-Bali pada Sabtu (24/7). Rakor tersebut juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, Deputi Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Bupati Surakarta, Bupati Karawang, dan perwakilan kementerian serta lembaga terkait.

Dalam rakor tersebut, Luhut menjelaskan hasil tinjauan lapangan menemukan bahwa rata-rata pasien yang meninggal menderita komorbid atau belum menerima vaksin. "Setelah memahami faktor-faktor ini, harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat," katanya.

Langkah-langkah intervensi tersebut, antara lain meningkatkan kapasitas ICU dari rumah sakit dengan oksigen sentral pada daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi, serta menyediakan isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien resiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri.

Ia juga meminta dinas kesehatan berkoordinasi dengan TNI untuk memperoleh akses paket obat gratis dari presiden.

Satuan Tugas PPKM di level desa juga harus kembali diaktifkan dan melakukan pemantauan ketat terhadap setiap warga yang terindikasi mengalami gejala Covid-19.

Pemerintah secara berkala juga akan menerapkan pemantauan angka kematian dengan kerangka yang lebih detail. Ini mencakup jumlah kasus kematian yang sudah divaksin, kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses terhadap obat-obatan, perawatan oksigen, pentahapan penyakit dan paparan terhadap badai sitokin, serta lokasi kematian.

Kerangka tersebut diterapkan agar pemerintah dapat mengambil langkah mitigasi secara strategis, komprehensif dan tepat sasaran.

"Kunci dalam menangani pandemi ini adalah disiplin dan kerja bahu-membahu. Dengan bersama-sama dan konsisten melakukan dan meningkatkan testing dan tracing, diharapkan mata rantai ini akan terputus," ujar Luhut.

Reporter: Antara