Bahlil Optimistis Target Investasi Rp 1.200 T Tercapai, Ini Faktornya

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Ilustrasi. Pemerintah menargetkan investasi pada tahun ini mencapai Rp 1.200 triliun.
Penulis: Agustiyanti
27/4/2022, 14.20 WIB

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi hingga kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 282 triliun. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meyakini target investasi pada tahun ini sebesar Rp 1.200 triliun tercapai didukung dengan kemudahan proses perizinan. 

"InsyaAllah realisasi investasi akan semakin membaik seiring dengan proses yang dilakukan teman-teman Kementerian Investasi dan DPM PTSP di kabupaten, kota, provinsi kerjanya end to end," kata Bahlil dalam paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu (27/4). 

Bahlil menjelaskan, Kementerian Investasi dan DPM PTSP memiliki lima tugas utama, mulai dari promosi, mengurus perizinan investasi, mengawal rencana investasi, financial closing, hingga mengawal realisasi investasi. 

"Kalau ini mampu kami lakukan agar tidak ada ganggu-gangguan, tidak ada hantu berdasi atau tidak berdasi, saya yakin kenyamanan berinvestasi itu akan mulai ada," katanya.

Bahlil pun menilai perubahan regulasi lewat UU Cipta Kerja telah memberikan kemudahan yang signifikan. Ia berharap realisasi investasi pada kuartal kedua akan kembali meningkat. 

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi pada kuartal I 2022 mencapai Rp 282,4 triliun, atau 23,5% dari target yang diminta Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun pada tahun ini.

Berdasarkan tren yang ada, menurut Bahlil realisasi investasi pada kuartal I umumnya belum akan setinggi kuartal-kuartal berikutnya. Perusahaan biasanya baru selesai melakukan konsolidasi pada awal tahun dan baru akan mulai merealisasikan rencana investasi pada bulan-bulan berikutnya.

Namun, mantan Ketua Umum Hipmi ini mengatakan setiap tahun pihaknya selalu punya strategi yang berbeda-beda untuk bisa mendorong laju investasi.

"Ada strategi baku dan ada improvisasi strategi. Improvisasi strategi ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi global dan kondisi Tanah Air," kata Bahlil.

Reporter: Antara