Survei Bank Indonesia mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi domestik terus menguat. Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Mei 2022 yang melonjak ke 128,9 poin, rekor tertinggi setidaknya sejak pandemi.
Indeks keyakinan konsumen pada Mei bahkan jauh di atas level sebelum pandemi atau Januari dan Februari 2020 yang masing-masing 121,7 dan 117,7 poin.
"Meningkatnya optimisme pada Mei 2022 ditengarai didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat karena tidak adanya pembatasan pada masa libur Lebaran tahun ini," kata BI dalam laporannya, Kamis (9/6).
Pada Mei 2022, IKK terpantau meningkat pada seluruh kelompok pengeluaran responden. Kenaikan tertinggi terutama pada responden dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan. Kenaikan juga terjadi pada seluruh kelompok usia responden dengan kenaikan tertinggi pada responden berusia di atas 60 tahun.
Secara spasial, peningkatan IKK Mei 2022 terjadi di 17 kota cakupan survei, terutama di kota Bandung sebesar 31 poin, diikuti Pangkal Pinang 30,9 dan Mataram 25,4 poin.
Peningkatan IKK Mei 2022 ditopang terutama oleh meningkatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) Mei 2022 yang mencapai level optimis atau di atas 100. IKE Mei berada pada angka 116,4 atau lebih tinggi 17,5 poin dari bulan sebelumnya yang masih berada di zona pesimis sebesar 98,9 poin. IKE ini mencerminkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan lalu.
Peningkatan IKE terjadi pada semua komponen seperti indeks kondisi penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja dan pembelian barang tahan lama alias durable goods. Semua komponen berhasil masuk ke zona optimistis setelah bulan sebelumnya dua diantaranya masih di bawah 100 poin.
Penguatan IKK Mei 2022 juga didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Mei 2022 yang tercatat sebesar 141,5, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 127,2 poin.
Peningkatan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan ditopang terutama oleh ekspektasi konsumen terhadap kondisi usaha ke depan. Sejalan dengan peningkatan tersebut, ekspektasi responden terhadap ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi penghasilan juga meningkat.
Keyakinan konsumen yang menanjak signifikan pada Mei juga terlihat dari riset Danareksa Research Institute (DRI) yang menunjukkan indeks keyakinan konsumen (CCI) naik signifikan ke 90,3 poin dari bulan sebelumnya 83,9 poin. Meski demikian, indeks yang dirilis Danareksa masih berada di bawah level optimistis yakni 100 poin.
Dua komponen CCI terpantau menguat, yakni indeks kondisi saat ini (PSI) yang melonjak 17,9% dari bulan sebelumnya dan indeks ekspektasi (EI) dengan kenaikan 4,1%. Keyakinan konsumen oleh pemerintah juga naik 5,7%.
DRI menilai peningkatan tersebut seiring dengan membaiknya perekonomian domestik dan semakin tangguh. Kepercayaan publik membaik seiring data pertumbuhan PDB yang menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan. "Selain itu, perbaikan penanganan Covid-19 dan pelonggaran protokol kesehatan turut mendorong peningkatan kegiatan ekonomi," dikutip dari riset DRI.