Keyakinan Konsumen Menguat pada Agustus, Belum Terimbas Kenaikan BBM

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Ilustrasi.Peningkatan keyakinan konsumen dibandingkan bulan sebelumnya terpantau pada sebagian besar kategori pengeluaran.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
8/9/2022, 11.02 WIB

Survei konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat pada bulan lalu. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 124,7 poin, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 123,2 poin.

IKK kembali naik setelah dua bulan beruntun turun. Pembacaan indeks di atas 100 mengindikasikan bahwa konsumen masih optimistis terhadap perekonomian domestik.

 "Meningkatnya optimisme konsumen pada Agustus 2022 didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Kamis (8/9).

Peningkatan keyakinan konsumen dibandingkan bulan sebelumnya terpantau pada sebagian besar kategori pengeluaran. Kenaikan tertinggi pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1–5 juta. Berdasarkan usia, IKK Agustus 2022 juga terindikasi meningkat pada sebagian besar kelompok responden, terutama pada responden dengan usia 31–40 tahun. 

IKK Agustus 2022 secara spasial, terindikasi meningkat di beberapa kota yang disurvei, tertinggi di kota Padang sebesar 22,1. Kenaikan IKK diikuti Palembang dan Bandar Lampung masing-masing 16 dan 11,9 poin.

Adapun Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) terpantau meningkat dari bulan sebelumnya, dari 110,9 menjadi 111,7 poin. IKE ini mencerminkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan lalu.

IKE meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, tertinggi pada indeks penghasilan saat ini yang naik 1,6 point. Indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini dan pembelian barang tahan lama alias durable goods juga meningkat sekalipun terbatas yakni masing-masing 0,3 poin.

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang mencerminkan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan yang juga meningkat. Hal ini tercermin dari indeks IEK Agustus yang sebesar 137,7 poin, naik dari bulan sebelumnya 135,5 poin.

Menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama ditopang oleh ekspektasi terhadap kegiatan usaha dan ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja yang meningkat. Kedua indeks tersebut masing-masing tercatat sebesar 138,8 dan 136,2 poin pada Agustus 2022, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 133,5 dan 134,5 poin.

Konsumsi Masyarakat Naik

Seiring indeks keyakinan konsumen yang meningkat, BI juga mencatat rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi meningkat menjadi 73,6% dari sebelumnya 73,4%. 

"Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau meningkat pada sebagian kategori pengeluaran kecuali pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 2,1–3 juta dan Rp 3,1–Rp 4 juta per bulan," kata Erwin.

Adapun rata-rata proporsi pembayaran cicilan atau utang terpantau stabil sebesar 9,6%. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang ditabung menyusut seiring kenaikan konsumsi menjadi 16,8%, lebih rendah dari 17% pada bulan sebelumnya. Penurunan porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1–2 juta dan Rp 4,1–5 juta per bulan.

Reporter: Abdul Azis Said