Survei Bank Indonesia pada Desember 2022 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2022 sebesar 119,9, naik 0,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Konsumsi masyarakat juga mengindikasikan kenaikan, sedangkan tabungan turun.
"Menguatnya keyakinan konsumen pada Desember 2022 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama indeks penghasilan saat ini," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam laporannya, Senin (9/1).
Keyakinan konsumen terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya pada hampir seluruh kategori pengeluaran responden. Kenaikan tertinggi tercatat pada responden dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta.
Berdasarkan usia, IKK Desember 2022 tertinggi terdapat pada kelompok responden berusia 31-40 tahun. Sedangkan secara spasial, IKK meningkat di sebagian besar kota yang disurvei, terbesar di Medan 13,6 poin, diikuti Mataram 11,9 poin dan Banjarmasin 11 poin.
Dalam survei tersebut, BI juga mencatat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Desember dibandingkan enam bulan sebelumnya meningkat. Tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) sebesar 112,4 poin naik 2,1 poin dari November.
Kenaikan IKE tersebut didorong oleh semua komponen. Konsumen semakin optimistis terhadap penghasilan Desember dibandingkan enam bulan sebelumnya. Optimisme konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja dan pembelian jut juga naik dari bulan sebelumnya.
Meski demikian, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan menurun. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Desember sebesar 127,3 poin, turun 0,6 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Optimsime konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha enam bulan ke depan menurun tetapi masih berada di zona optimistis di atas 100 poin. Sebaliknya, optimisme terhadap penghasilan meningkat.
Konsumsi Masyarakat Naik
Dalam laporan yang sama, BI juga merilis kondisi keuangan konsumen yang mengindikasikan peningkatan konsumsi. Rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit meningkat, terindikasi dari average propensity to consume ratio sebesar 75,6% pada Desember 2022 dari 74,7% pada bulan sebelumnya.
"Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau meningkat pada beberapa kategori pengeluaran, tetinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1 juta–5 juta," kata BI.
Sedangkan, rata-rata proporsi pembayaran cicilan utang alias debt to income ratio sebesar 9,2%, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan atau saving to income ratio tercatat sebesar 15,2%, sedikit lebih rendah dari 15,7% pada November 2022.
Porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi menurun di beberapa kelompok konsumen, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1–5 juta per bulan.