Oxfam: 1% Orang Terkaya Dunia Ciptakan Kekayaan Baru Rp 377 Kuadriliun

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Selama pandemi dan krisis biaya hidup di seluruh dunia sejak 2020, kekayaan para miliarder justru meningkat US$ 26 triliun atau Rp 377 kuadriliun.
Penulis: Agustiyanti
17/1/2023, 07.59 WIB

Laporan terbaru Oxfam menunjukkan 1% orang terkaya di dunia telah menciptakan hampir dua pertiga kekayaan baru yang dihasilkan dunia sejak 2020. Total kekayaan baru yang tercipta dalam dua tahun terakhir itu mencapai US$ 42 triliun atau Rp 609 kuadriliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS. 

Laporan bertajuk "Survival of Richest" ini dirilis Oxfam dalam pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss pada Senin (16/1) waktu setempat.  Para elite berkumpul di resor ski Swiss saat kekayaan ekstrem dan kemiskinan ekstrem meningkat secara bersamaan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir. 

Kekayaan baru yang diciptakan "crazy rich" ini meningkat lebih pesat dalam dua tahun terakhir. Menurut laporan tersebut, 1% orang terkaya menciptakan setengah kekayaan baru dunia dalam satu dekade terakhir. .

“Sementara orang biasa berkorban setiap hari untuk hal-hal penting seperti makanan, orang super kaya bahkan telah sangat jauh melampaui. Dekade ini menjadi waktu terbaik untuk para miliarder." ujar Gabriela Bucher, Direktur Eksekutif Oxfam International seperti dikutip dari situsnya, Selasa (17/1). 

Para miliarder mencatatkan peningkatan yang luar biasa pada kekayaan mereka. Selama  pandemi dan krisis biaya hidup di seluruh dunia sejak 2020, kekayaan para miliarder justru meningkat US$ 26 triliun atau Rp  377 kuadriliun. Itu mencakup 63% kekayaan yang diciptakan dunia. 

Seorang miliarder bahkan menghasilkan sekitar US$1,7 juta untuk setiap US$1 kekayaan global baru yang diperoleh seseorang di 90% kelompok kekauaan terbawah. Kekayaan para miliarder telah meningkat sebesar US$2,7 miliar atau Rp 39 triliun per hari. Ini berada di atass pencapaian selama satu dekade, di mana kekayaan miliarder telah berlipat ganda selama sepuluh tahun terakhir.

Halaman: