Ekonomi Cina tumbuh 3% sepanjang tahun lalu, di bawah target pemerintahan Presiden Xi Jinping sebesar 5,5%. Ini juga merupakan salah satu capaian terburuk dalam setengah abad terakhir.
Mengutip Reuters, pertumbuhan ekonomi Cina tersebut turun tajam dibandingkan 2021 yang melesat 8,4% setelah hanya tumbuh 2,2% pada tahun sebelumnya akibat Covid-19. Perlambatan ekonomi, antara lain terjadi pada kuartal keempat tahun lalu.
Data Biro Statistik Nasional menunjukkan, ekonomi Cina pada kuartal keempat 2022 hanya tumbuh 2,9% secara tahunan, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 3,9%. Namun, angka pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan kuartal kedua yang hanya nak 0,4% atau perkiraan pasar sebesar 1,8%.
Adapun berdasarkan angka kuartalan, PDB Cina pada kuartal keempat tak bergerak atau 0,0% dibandingkan kuartal sebelumnya, jauh lebih buruk dibandingkan kuartal ketiga yang mampu tumbuh 3,9% secara kuartalan.
Perekonomian Cina pada tahun lalu diliputi pembatasan yang ketat untuk menahan laju Covid-19. Namun pada akhir tahun, pemerintah Cina memutuskan untuk mengubah haluan dan tak lagi mengejar nol kasus Covid-19 dengan membuka pembatasan yang sudah berlangsung selama tiga tahun.
Pelonggaran aturan tersebut mendorong ledakan kasus dan kematian di pengujung tahun lalu yang berlanjut di awal tahun ini. Ekonom melihat kondisi ini berdampak pada ekonomi Cina dalam jangka pendek.
Indikator perekonomian Cina pada Desember, seperti penjualan retail dan aktivitas pabrik yang juga dirilis bersamaan dengan data PDB lebih tinggi dari ekspektasi tetapi tetap lebih lemah.
"Data aktivitas pada bulan Desember mengejutkan, tetapi tetap lemah, terutama di seluruh segmen sisi permintaan seperti belanja ritel," Louise Loo, ekonom senior di Oxford Economics, mengatakan dalam sebuah catatan.
Data sejauh ini, menurut dia, mendukung pandangan mereka bahwa dorongan pembukaan kembali Cina akan agak lemah pada awalnya.
Pertumbuhan ekonomi Cina kemungkinan kembali pulih pada tahun ini mencapai 4,9%. Jajak pendapat yang digelar Reuters memperkirakan para pemimpin Cina akan bergerak untuk mengatasi hambatan
Pertumbuhan kemungkinan akan pulih menjadi 4,9% pada tahun 2023. Hasil jajak pendapat Reuters memperkirakan, sebagian besar para pemimpin Cina akan bergerak untuk mengatasi beberapa hambatan utama pada pertumbuhan dan penurunan sektor properti yang parah. Sebagian besar ekonom memperkirakan pertumbuhan akan meningkat mulai kuartal kedua.
Para ekonom juga melihat pemulihan ekonomi yang kuat di Cina dapat meredam resesi global. Namun, setiap kebangkitan tajam di raksasa Asia ini juga dapat menyebabkan kenaikan inflasi di seluruh dunia di tengah upaya banyak negara mengendalikannya.
Pemerintah Cina sebelumnya merevisi angka pertumbuhan ekonomi pada 2021 dari 8,1% menjadi 8,4%. Ekonomi Cina sempat pulih kuat setelah jatuh akibat pandemi Covid-19 pada 2020.