Bank Indonesia memperkirakan penjualan eceran atau retail tumbuh menguat pada awal tahun ini. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2023 sebesar 213,2, atau tumbuh 1,7% dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan Desember 2022 sebesar 0,7%.
Meski demikian, survei BI menunjukkan penjualan eceran secara bulanan terkontaksi 2,1%, sesuai dengan pola musimannya. Namun, kontraksi tersebut lebih kecil dibandingkan Januari 2022 yang turun 3,1%.
"Kinerja penjualan eceran yang meningkat tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang tercatat meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya," demikian dikutip dari laporan BI, Kamis (9/2).
Di sisi lain, penjualan mayoritas barang lainnya melemah. Penjuakan suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan dan perlengkapan rumah tangga terkontraksi lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan barang budaya dan barang rekresasi serta perlatan informasi dan komunikasi juga terkontraksi setelah Desember 2022 masih bisa tumbuh.
Menurut catatan BI, [ertumbuhan penjualan eceran terus melemah lima bulan terakhir, dengan pertumbuhan Desember 2022 hanya 0,7% secara tahunan, rekor terendahnya dalam 15 bulan
Penjualan peralatan informasi dan komunikasi serta barang budaya dan rekreasi tercatat meningkat pada akhir tahun. Penjualan barang perlengkapan rumah tangga lainnya serta suku cadang dan aksesori membaik meski masih berada dalam fase kontraksi.
Survei BI juga memperkirkaan penjualan eceran bulan depan akan meningkat seiring momentum bulan Ramadan. Sebaliknya, penjualan ritel pada Juni diperkirakan menurun.
Dari sisi harga, survei memprakirakan tekanan inflasi pada Maret 2023 akan meningkat, tetapi akan menurun pada Juni 2023. Hal ini sejalan dengan kinerja penjualan ecerannya yang juga akan meningkat.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret 2023 tercatat sebesar 139,1, meningkat dibandingkan dengan Februari 2023 sebesar 134,6. Ini didorong oleh kenaikan harga selama bulan Ramadan. Sementara itu, IEH Juni 2023 tercatat 138,3, menurun dibandingkan dengan Mei 2023 sebesar 140,2.