Bank Indonesia mencatat, realisasi penukaran uang baru untuk Ramadan dan Idul Fitri hingga Senin (17/4) telah mencapai Rp 157,96 triliun atau 81% dari total uang yang disiapkan. Penukaran uang paling banyak untuk pecahan Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp100 ribu dengan realisasi mencapai 80% dari uang yang disiapkan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman mengatakan, animo masyarakat terhadap penukaran uang cukup tinggi pada tahun ini. Meski demikian, ia belum melihat kebutuhan penambahan uang tunai untuk periode Ramadan dan Lebaran 2023.
"Kami belum melihat adanya kebutuhan untuk penambahan uang tunai untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri. Namun jika dibutuhkan, BI akan selalu siap," ujar Aida dalam konferensi pers, Selasa (19/4).
Menurut Aida, animo masyarakat terhadap penukaran uang tunai yang tinggi pada tahun ini tak lepas dari berbagai upaya BI dalam menjangkau masyarakat. BI menyediakan 5.066 titik layanan penukaran di bank maupun kas keliling untuk menyambut Lebaran 2023. Layanan kas keliling tersebar di berbagai pusat keramaian. seperti terminal, pasar, stasiun, masjid, maupun kas keliling susur sungai.
Selain itu, BI juga menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di Rest Area Jalan Tol di Jawa, Lampung, Palembang, serta di alur penyeberangan di Pelabuhan Merak, Bakauheuni, Ketapang, dan Gilimanuk.
Adapun program SERAMBI diluncurkan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman pada 20 Maret 2023 untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah dan layanan kas kepada masyarakat selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023. BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 195 triliun untik menyambut Lebaran 2023, naik 8,22% dibandingkan jumlah tahun lalu yang sebesar Rp 175,26 triliun.